tag:blogger.com,1999:blog-90428731184684655152024-02-19T12:36:35.554+07:00JURNAL KUDUSJURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.comBlogger68125tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-63546602906488759572008-02-23T14:14:00.001+07:002008-02-23T14:18:03.262+07:00Perlu Bantuan Kursi Roda<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXRFGTPV-Q7vgPll6nVZFWoNBSm0DwufNR3snQAcoYek0u4vynVOqDOmOX4qZ2ccqqyzRXEuxNjof32_QGg9xJ8l3WAeeb5eJcUqASopsaYmDzC-iGYOrdoI2K36dpLoBijFBKykzDA0I/s1600-h/aslimah.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjXRFGTPV-Q7vgPll6nVZFWoNBSm0DwufNR3snQAcoYek0u4vynVOqDOmOX4qZ2ccqqyzRXEuxNjof32_QGg9xJ8l3WAeeb5eJcUqASopsaYmDzC-iGYOrdoI2K36dpLoBijFBKykzDA0I/s400/aslimah.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5170071335146043714" border="0" /></a><br /><span style="font-size: 28pt;font-size:6;" ><b><span style="font-family:Symbol, serif;">¨</span><span lang="pt-BR">Aslimah </span></b></span><p style="margin-bottom: 0cm;" align="left"> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="left">Musim ujian untuk anak-anak sekolah hampir tiba. Mereka sibuk menyiapkan diri agar bisa lulus dengan nilai yang terbaik. Dan untuk itu, tak sedikit yang mengikuti bimbingan belajar (bimbel) seperti di Primagama, Neutron dan lain sebagainya. Uang tidak jadi masalah. Karena lulus dengan nilai yang terbaik, itulah yang jadi impian. </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="left">Kalau kebanyakan siswa terutama dari anak berduit bisa dengan leluasa mengikuti les maupun bimbingan belajar dengan tenang, namun tidak dengan Aslimah. Siswa SMA PGRI 1 Kudus ini, memang selalu saja tersenyum meski keadaan menghimpit. </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="left">Dia yang juga sedang mempersiapkan diri menghadapi ujian sebagaimana teman-temannya yang lain, harus bergelut dengan ketidaknyamanan memakai kursi rodanya yang dirasakan semakin sempit dan kecil. </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="left">Aslimah adalah anak yang kurang beruntung. Ia dilahirkan tanpa kaki yang utuh. Jari tangan kanannya juga tidak lengkap. Namun semangatnya untuk belajar, sangat luar biasa. </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="left"><span lang="pt-BR">Ya, meski terlahir sebagai penderita </span><span lang="pt-BR"><i>difable</i></span><span lang="pt-BR">, ia selalu bersyukur kepada Allah. Namun dibalik semuanya itu, ia tetaplah anak yang butuh perhatian dan bantuan. </span>Apalagi dia berasal dari anak kurang mampu. </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="left">"Untuk sekolah, <i>alhamdulillah</i> ada yang membantu biaya sampai sekarang. Yaitu Ester Whit, kenalannya saat ia belajar di Jogja. Tapi untuk yang lain-lain saya juga masih kebingungan. Karena tidak bisa seratus persen mengandalkan dari keluarga," katanya. </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="left">Seperti saat ini, katanya, saya butuh kursi roda. "Yang ini sudah kecil, mas. Jadi kalau jalan tidak nyaman. Makanya, saya mau minta mas ngajarin bikin proposal untuk meminta bantuan Pak Bupati. Saya mau minta bantuan kursi roda." </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" lang="pt-BR">Ya, kursi roda bagi Aslimah sangat lah vital. <span lang="pt-BR">Kursi roda itulah yang menjadi pengganti kakinya kemana pun ia pergi. Terutama ke sekolah setiap pagi. Karena untuk naik angkot, banyak supir yang tidak menerima. </span><b>[] Rosidi</b></p> <p style="margin-left: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="left" lang="pt-BR"> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" lang="pt-BR"><br /></p>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-35777432784220180402008-02-08T10:45:00.000+07:002008-02-08T10:50:09.221+07:00Holiday Ceria di Taman Krida<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipoOrSRgwzlIVhiqjEs1hOPqwGM_z2djSWY45-x5U-G9r2pd3Aqf68WRkr2gJ1D2ZZd3YrWt4TQitv7YFLErvTDss3L5_OhwKIbOMXiFewOU4EqdKzyDXADPgorZEucirsnnhOxIXRlI0/s1600-h/taman+krida+oke+banget.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipoOrSRgwzlIVhiqjEs1hOPqwGM_z2djSWY45-x5U-G9r2pd3Aqf68WRkr2gJ1D2ZZd3YrWt4TQitv7YFLErvTDss3L5_OhwKIbOMXiFewOU4EqdKzyDXADPgorZEucirsnnhOxIXRlI0/s400/taman+krida+oke+banget.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5164451446750956162" border="0" /></a>Kudus memang terbilang kota kecil di Provinsi Jawa Tengah. Namun, siapa yang menyangkal bahwa di kota ini, banyak hal yang membuat betah orang terutama anak-anak untuk tinggal berlama-lama ataupun berliburan.<br />Di kota ini, nih, banyak kawasan wisata yang sangat mengasyikkan. Dimana tempat-tempat tersebut selalu ramai dikunjungi masyarakat bersama keluarganya, apalagi pada saat liburan (holiday).<br />Nah, salah satu tempat wisata di kota Kretek ini adalah Taman Krida Wisata Kudus di kompleks GOR Wergu Wetan Kudus, yang bersebelahan dengan kantor Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) kota Kudus.<br />Pada saat liburan, tempat ini selalu ramai dikunjungi oleh masyarakat. Pagi hari, sebelum jam menunjukkan pukul 07.00, taman ini sudah begitu ramainya. Tak hanya-anak yang riuh dengan permainan di sana. Orang-orang tua pun tak kalah sibuk. Mereka menemani anak-anaknya berenang di Water Boom, bermain ayunan, naik angsa di kolam atau naik patung hewan yang ada di situ.<br />Di taman ini, juga terdapat patung-patung hewan seperti patung Gajah, Dinasaurus, Komodo, dan lain sebagainya. Eh, di sini juga ada keranya, lho. Yang ini bukan patung. Tapi hewan beneran yang masih hidup. Sehingga anak-anak bisa bercanda ria dan ngasih makan kera-kera itu, tentunya.<br />Setelah lelah bermain, jangan khawatir akan kelaparan dan kehausan. Karena di dalam taman, ada para penjual minuman dan makanan kecil untuk mengisi perut. Tentu saja bukan pedagang liar. Tapi pedagang yang sudah ditata sed<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaC6Iyqhuuej7ElqB_Oq3x1pEpMqs2haf6zsS73U7wwt0ctjz_kElWfdUqwwqcnYJuMjTon0tMRfj8g70PnjVLPuKS7aGfPF_yUPJ-OLMItbaPowofhz8-Xldo-ECDb3f81xDY-AkV_R0/s1600-h/image+taman+krida.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 302px; height: 203px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiaC6Iyqhuuej7ElqB_Oq3x1pEpMqs2haf6zsS73U7wwt0ctjz_kElWfdUqwwqcnYJuMjTon0tMRfj8g70PnjVLPuKS7aGfPF_yUPJ-OLMItbaPowofhz8-Xldo-ECDb3f81xDY-AkV_R0/s400/image+taman+krida.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5164451257772395122" border="0" /></a>emikian rupa oleh Disparbud untuk melayani para pengunjung di dalam taman.<br />Agar para pengunjung yang datang betah dan kersana, Disparbud pun senantiasa berbenah untuk memanjakannya. Permainan-permainan yang ada pun, selalu ditambah.<br />Pokoknya asyik, deh, mengisi liburan di Taman Krida Wisata ini. Kita bisa bercengkerama dengan keluarga, bercanda ria. Dan yang penting, para orang tua bisa mencurahkan kasih sayangnya kepada anak-anaknya dengan liburan dan bermain di sini.<br />Tidak usah bayar mahal untuk masuk ke taman ini. Cukup dengan membayar uang tiket sebesar tiga ribu perak per orang, pengunjung bisa sepuasnya menikmati taman bersama keluarga. Nah, jangan ketinggalan … <span style="font-weight: bold;">[J] Rosidi </span>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-28361346632993723632008-02-08T10:35:00.000+07:002008-02-08T10:42:21.332+07:00Beburu Berkah Air "Sumur Tolak"<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxd7wsb7aCORKtGwdgt5QLpkeoLY09n4SAC49lm4hY-rAOIbCgJ_ysBM63BjFRfhTGG_QIxAbPNP0P2uvVyRvlb9XsEmOXo7paMQvkNnmk1H11A6G1S61G6TPNI-N_a0-EEMSsZiVszCY/s1600-h/gb+sumur+tolak+2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 192px; height: 181px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxd7wsb7aCORKtGwdgt5QLpkeoLY09n4SAC49lm4hY-rAOIbCgJ_ysBM63BjFRfhTGG_QIxAbPNP0P2uvVyRvlb9XsEmOXo7paMQvkNnmk1H11A6G1S61G6TPNI-N_a0-EEMSsZiVszCY/s400/gb+sumur+tolak+2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5164449174713256546" border="0" /></a><br />Secara fisik, terlihat tidak ada yang membedakan sumur itu dengan sumur –sumur lainnya. Kecuali bangunan sederhana dengan ukuran sekitar 2 x 3 meter yang dibuat secara khusu sebagai pelindung. Namun mengapa sore itu, Rabu (22/1/2008) banyak warga berduyun-duyun membawa jerigen, teko dan botol aqua dengan ukuran besar, yang dipergunakan untuk mengambil air di sana?<br />Sumur tolak. Demikian sumur itu dikenal oleh masyarakat setempat. Konon, sumur ini adalah peninggalan Syaikh Abdurrahman, salah seorang murid kinasih (kesayangan) kanjeng Sunan Kudus.<br />Asal muasal sumur yang berlokasi sekitar 2 kilometer arah utara Menara Kudus, ini adalah dari bekas tombak Syaikh Abdurrahman. Menurut empunya cerita, dulu kerajaan Majapahit Hindu terusik dengan majunya kerajaan Islam Demak. Sehingga diadakanlah penyerangan lewat arah utara yaitu melewati Kudus.<br />Namun sesampai di utara menara Kudus, yaitu sebelum sumur tolak, para prajurit kerajaan Majapahit kelelahan dan kehausan. Melihat musuh yang akan menyerangnya<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFw7_3SWMD62AX3E3cuEFL5Hu9mWdM0OusGDNxfInKaz2hp7ffnALGd98wYPAgpMC3RLZGx_Y5OAtyv8rECdrr6H8aIdsKd75FjVni20tq5NRpKueMqm_qZY7mathX4WisFHn0CyZOxaE/s1600-h/kerumunan+warga+mengambil+air+di+sumur+tolak.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 299px; height: 195px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFw7_3SWMD62AX3E3cuEFL5Hu9mWdM0OusGDNxfInKaz2hp7ffnALGd98wYPAgpMC3RLZGx_Y5OAtyv8rECdrr6H8aIdsKd75FjVni20tq5NRpKueMqm_qZY7mathX4WisFHn0CyZOxaE/s400/kerumunan+warga+mengambil+air+di+sumur+tolak.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5164448770986330706" border="0" /></a> kelelahan dan kehausan, Syaikh Abdurrahman pun kasihan dan membantunya dengan memberi air minum sebagai "Tombo Ngelak" (TOLAK) atau "pelepas dahaga".<br />Warga sekitar sumur tolak percaya, sumur peninggalan Syaikh Abdurrahman itu memiliki karomah dari Allah Swt. Sehinga setahun sekali, pada pertengahan bulan Suro (Muharram), mereka berduyun-duyun mengambil air di sumur tersebut.<br />Namun sebelum airnya diambil, terlebih dahulu diadakan ritual pada hari-hari sebelumnya, yaitu dengan membaca kalam-kalam Ilahi, berdzikir dan berdo'a kepada Allah.[] RosidiJURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-41862194674921503832008-01-22T14:04:00.000+07:002008-01-22T14:09:58.281+07:00Ungkapan Syukur kepada Dewa Bumi<h3 style="font-style: italic; font-weight: bold;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZChFhgOfWhxQErlXV97CFjoV8ph9FIjI6sBKWZ7v_ioqKhWFev-1R3Fyk2XUEVDlOSqXL1bchfM-wDwGDbYYk7gpkFYPcOZDcXJj5lvEW1aKFR7lFBUCaoiPcdOTF9qXiDH44Uy44JMk/s1600-h/barongsai+1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 232px; height: 154px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZChFhgOfWhxQErlXV97CFjoV8ph9FIjI6sBKWZ7v_ioqKhWFev-1R3Fyk2XUEVDlOSqXL1bchfM-wDwGDbYYk7gpkFYPcOZDcXJj5lvEW1aKFR7lFBUCaoiPcdOTF9qXiDH44Uy44JMk/s400/barongsai+1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5158193864756639122" border="0" /></a></h3><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Prosesi Bwee Gwee</span> <p><a style="font-weight: bold; font-style: italic;" name="mulai"></a><b>PROSES</b><b>I</b> Bwee Gee, yakni mengucapkan terima kasih untuk Dewa Bumi, Minggu (20/1) pagi, dirayakan secara meriah di Kelenteng Hok Hien Bio, Jl Agil Kusumadya, Kudus. Ribuan orang terlihat begitu antusias saat perwakilan 28 kelenteng dari berbagai kota di Pulau Jawa mengarak dewa pujaannya di sejumlah ruas jalan utama.</p> <p>Antusias publik, baik yang mengikuti ritual tersebut maupun yang menonton sudah terlihat berkerumun di tempat persembahyangan tersebut sejak pukul 07.00. Mereka bahkan berjajar di tepi jalan untuk melihat arak-arakan.</p> <p>Menurut Ketua Panitia Bwee Gwee Kudus 2008, Liong Kuo Tjun, pihaknya sudah melakukan kegiatan seperti itu selama empat tahun berturut-turut.</p> <p>Prosesi itu sendiri sebenarnya berawal dari sosok Dewa Bumi, Hok Tik Ching Sin, yang dianggap jujur dan bijaksana. "Ini ucapan terima kasih dan syukur kepada Dewa Bumi," katanya, Minggu.</p> <p>Dijelaskan, ada tiga hal yang menjadi maksud perayaan tersebut. Pertama, mengucap s<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTugHGp6Rv7VjNfBNzWZGgUWRofkQhIRRIu9Pl3tiItB6l_grv6dFRzjigRYUmSWZ1-Y7__ZP8yb4NxyU1eQWTEc7JDSQyxJJOBD2vheLybIZvVCun1DM81iT0ortQoQSJZbNNkWL3p4o/s1600-h/barongsai.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 271px; height: 192px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTugHGp6Rv7VjNfBNzWZGgUWRofkQhIRRIu9Pl3tiItB6l_grv6dFRzjigRYUmSWZ1-Y7__ZP8yb4NxyU1eQWTEc7JDSQyxJJOBD2vheLybIZvVCun1DM81iT0ortQoQSJZbNNkWL3p4o/s400/barongsai.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5158194105274807714" border="0" /></a>yukur kepada Dewa Bumi yang telah menjaga dan memelihara alam semesta sepanjang tahun ini.</p> <p>Kedua, berharap keteladanannya untuk dapat mengilhami para pemimpin negara, agar rakyat Indonesia dapat hidup lebih makmur, aman dan damai. Sedangkan Jud Bio yakni mengarak arca dewa, terkandung maksud agar dewa senantiasa merakyat dan bersatu dengan kita semua.</p> <p>"Untuk tahun ini terdapat perwakilan arak-arakan dari 28 kelenteng di Jawa," tandasnya. </p> <p><b>Kebersamaan</b></p> <p>Rupanya, kebersamaan juga dirasakan dalam prosesi tersebut. Meski berasal dari berbagai kepercayaan, mereka dapat melakukan kegiatan secara bersama-sama. "Selain arca dewa, arca Bagawan Ismaya atau dikenal sebagai Semar," ungkapnya.</p> <p>Yang paling ditunggu masyarakat, tentunya acara arak-arakan. Pasalnya, mereka dapat menyaksikan aneka gaya umat dalam mengangkat arca yang diletakkan di tandu.</p> <p>Diselingi bunyi tambur dan bau hio yang menyengat, sejumlah orang terlihat khidmat berdoa di pinggir jalan selama arak-arakan melintas. Mereka terlihat terkesima dengan atraksi yang dibawakan para perwakilan kelenteng.(<b>Anton WH</b>-19) </p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;">Suara Merdeka</p> <p style="margin-bottom: 0cm;">22 Januari 2008 </p>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-60069553600133784272008-01-18T16:44:00.000+07:002008-01-18T17:00:50.823+07:00PEDAGANG CINDERAMATA BOROBUDUR KIAN TERPURUK<span style="font-family: times new roman; font-style: italic;font-size:20;" >Dari Perjalanan ke Bor</span><span style="font-family: times new roman; font-style: italic;font-size:20;" >obud</span><a style="font-family: times new roman; font-style: italic;" onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJnXZvhzO-iQgQ9BtbBsn7sryUutxgUz5SxOK93YrDEItIRvaKU-IyLmmEfb7WYsSfHOlciBGMWDtTQN8ADJh79TyckXWIHKVvUV7aQ4UHUN5bQWMzgW6oUZ5c695O7KpMTH2rGNtaKcQ/s1600-h/brb+6.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 153px; height: 115px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjJnXZvhzO-iQgQ9BtbBsn7sryUutxgUz5SxOK93YrDEItIRvaKU-IyLmmEfb7WYsSfHOlciBGMWDtTQN8ADJh79TyckXWIHKVvUV7aQ4UHUN5bQWMzgW6oUZ5c695O7KpMTH2rGNtaKcQ/s400/brb+6.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156753092207392098" border="0" /></a><span style="font-family: times new roman; font-style: italic;font-size:20;" >ur</span><p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;"><span lang="pt-BR">Lukisan dan kaligrafi dari bambu itu terlihat sangat indah. Patung – patung dengan</span><span lang="pt-BR"> berbagai bentuk yang terbuat dari fiber dan gipp, tak kalah menarik untuk dilihat dan dinikmati. Gelang, seruling dan ballpoint dari bambu serta cincin dari monel, juga sangat menawan. </span> </p> <p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;"><span lang="pt-BR">Ya, suasana itu</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggAcIekHPeHoM3HTCoRe6q8GAHUfaUejzLxtlx9CB1VUPFSFE7J4nkSWy-Ak-_W9_yJFZzhQuVlQKGQSZo-pF-9tl-TShfNPjERcEEzA6c7fOcaopJB9KcPqHw9p_nxfcpnZhlS_drstk/s1600-h/brb+3.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 186px; height: 141px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEggAcIekHPeHoM3HTCoRe6q8GAHUfaUejzLxtlx9CB1VUPFSFE7J4nkSWy-Ak-_W9_yJFZzhQuVlQKGQSZo-pF-9tl-TShfNPjERcEEzA6c7fOcaopJB9KcPqHw9p_nxfcpnZhlS_drstk/s400/brb+3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156753727862551938" border="0" /></a><span lang="pt-BR"> terlihat di kawasan wisata Bodobudur, Magelang Jawa Tengah. Candi, yang dulu, merupakan salah satu dari 7 keajaiban dunia dan telah menjadi tempat rekreasi internasional.</span></p> <p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;"><span lang="pt-BR">Di sa</span><span lang="pt-BR">na, banyak para pedagang yang menjajakan souvenir buat para pelancong atau wisatawan baik lokal maupun wisatawan mancanegara. </span>Dari berdagang barang kerajinan seni itu, para pedagang berharap mendapat rizki untuk menyambung nyawa dan bekal mencukupi kehidupan keluarganya.</p> <p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;">Dulu, kerajinan seni dari para para pengrajin nusantara yang dijual di kawasan wisata tersebut, sangat ramai. Sehingga para pedagang pun mempunyai penghasilan yang cukup untuk keluarga dan menyekolahkan anaknya. </p> <p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size:130%;"><b>Sepi</b></span></p> <p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;">Namun keramaian pengunjung di Borobudur saat ini, tidak lagi bisa diharapkan. Tidak banyak lagi para pengunjung yang tertarik untuk membeli cinderamata di sini. Terutama para wisatawan lokal. Apalagi setalah pemerintah menaikkan harga-harga barang terutama BBM. Ditambah lagi adanya bencana alam yang terjadi akhir-akhir ini. </p> <p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;">“Sekarang sepi. Tidak banyak orang yang membeli dagangan kami. Paling cuma lewat dan lihat – lihat,” ujar<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEherF7oMfbDHIBvgB6ZXnqUwMIgPpZirNOREoUkB0bzV2HPRSrjg8xqhInobLzzWLcljd4GtidI2KskGyuFVFUP_MajOrInlc4KCURAzgDoMq5fD1pujUHBQss9dTAzV2l8aFqEDqDb0yo/s1600-h/borobudur+2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 202px; height: 135px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEherF7oMfbDHIBvgB6ZXnqUwMIgPpZirNOREoUkB0bzV2HPRSrjg8xqhInobLzzWLcljd4GtidI2KskGyuFVFUP_MajOrInlc4KCURAzgDoMq5fD1pujUHBQss9dTAzV2l8aFqEDqDb0yo/s400/borobudur+2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156753401445037426" border="0" /></a> Darmadi (52), salah seorang pedagang. </p> <p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;">Lelaki yang sudah berdagang sejak 1995 itu, kini kian resah. Pasalnya, ia harus menghidupi keluarganya dan menyekolahkan anak-anaknya. “Sedih, mas. Karena penghasilan tidak menentu. Padahal kerajinan yang kami jual sangat murah.” </p> <p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;">Ia menyontohkan, untuk patung kecil dari fiber harganya cuma Rp. 5000. Sedang patung semacam yang terbuat dari Gipp, hanya Rp. 3000. Galar, hiasan dinding dari bambu bertuliskan kaligrafi atau lukisan, hanya Rp. 4000. “Murah, kan?” katanya dengan nada tanya. </p> <p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;">Lesunya pasar seni kerajinan di kawasan wisata candi Borobudur, itu diakui oleh Muslimah (29). Ibu satu anak dan istri dari Wakid (35) yang sehari – hari menjadi petani ini mengatakan, sekarang tidak banyak wisatawan yang membeli souvenir, apalagi wisatawan domestik.</p> <p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;">“Setelah ada kenaikan BBM dan bencana beberapa waktu lalu, pasar seni dan keraji<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWqtHcXmhCL8NYZSZKm9wucwmbgBiaxQt_mcsa4ROCWf6Gy5sQ4c5RrQw8AVNU1pvXFlxraKTo9NGAJSCaPyhEwkp7mJYeD9xvyTjt6Jm9CesN3mzjqpc4eyHJNl15L8SLBmjL7iZluCI/s1600-h/brb+5.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 177px; height: 159px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjWqtHcXmhCL8NYZSZKm9wucwmbgBiaxQt_mcsa4ROCWf6Gy5sQ4c5RrQw8AVNU1pvXFlxraKTo9NGAJSCaPyhEwkp7mJYeD9xvyTjt6Jm9CesN3mzjqpc4eyHJNl15L8SLBmjL7iZluCI/s400/brb+5.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156752907523798354" border="0" /></a>nan yang banyak dijual, semakin sepi," keluhnya. </p> <p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;"><br /></p> <p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;"><span style="font-size:130%;"><b>Butuh perhatian </b></span> </p> <p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;">Lesunya pasar seni dan kerajinan di kawasan wisata candi borobudur dan kawasan wisata lain yang ada di Indonesia, harus segera disikapi dan dicarikan solusi. <span lang="pt-BR">“Selama ini pemerintah hanya mengurusi masalah lapak atau tempat berdagang saja,” ujar Darmadi yang diamini para pedagang lain. </span> </p> <p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;">Untuk itu, ke depan, pemerintah harus lebih memperhatikan dan tidak hanya mengurusi masalah lapak saja. <span lang="pt-BR">Masalah promosi juga menjadi hal yang harus menjadi perhatian agar pasar seni internasional bergairah kembali. </span><b>(J) </b><b>Rosidi</b> </p><p style="text-indent: 0.6cm; margin-bottom: 0cm;"><br /></p>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-9596606346016638912008-01-17T13:32:00.000+07:002008-01-18T10:44:39.355+07:00KEKUATAN HATI MELEBIHI KEKUATAN PIKIRAN<span style="color: rgb(0, 128, 0); font-style: italic; font-weight: bold;"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;">Oleh : Eko Jalu Santoso</span></span></span> <p style="text-indent: 0.56cm; margin-bottom: 0cm;"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYWAn-YwRWnanFEKnrQ5sAkafOFXa7tZhc0qnq_saI3KbwzyDCGTQo9r2CFyWBU8Z5Rji-Fh52-88f9dKi_OfUEpu-PMd5q83fEW6II1Dl_6TnOa95EEBNx8M1S-6uyevic5u7ncryuYA/s1600-h/cinta+2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 211px; height: 159px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgYWAn-YwRWnanFEKnrQ5sAkafOFXa7tZhc0qnq_saI3KbwzyDCGTQo9r2CFyWBU8Z5Rji-Fh52-88f9dKi_OfUEpu-PMd5q83fEW6II1Dl_6TnOa95EEBNx8M1S-6uyevic5u7ncryuYA/s400/cinta+2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156656695961400594" border="0" /></a><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-size:85%;">Dalam</span></span><span style="color: rgb(0, 0, 0);"> </span><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-size:85%;">berbagai tr</span></span></span><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-size:85%;">aining dan seminar motivasi, seringkali para motivator mengajarkan kita untuk selalu berpikir positif. Dal</span></span></span><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-size:85%;">am berbagai tulisan, artikel dan buku-buku motivasi, para motivator dan penulis juga mengajarkan kita berpikir positif untuk meraih kesuksesan. Banyak orang sangat meyakini bahwa kekuatan pikiran positif dapat membawa manusia meraih kesuksesan</span></span></span><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-size:85%;"> dalam mencapai tujuannya. Memang, tidak diragukan lagi, kalau kekuatan pikiran positif ini dan membawa manusia pada kesuksesan dalam meraih tujuannya. Mereka yang dapat mengarahkan pikirannya selalu kearah positif, maka diyakini bahwa hasilnya adalah sesuatu kehidupan yan</span></span></span><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-size:85%;">g positif juga.</span></span> </span> </p> <p style="text-indent: 0.56cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;">Meskipun demikian, kita sebagai manusia yang memiliki keyakikan keimanan kepada Allah, sebaiknya menyadari bahwa bukan hanya mengandalkan kekuatan otak semata, bukan hanya mengandalkan akal dan kekuatan pikiran semata. Karena sesungguhnya ada kekuatan lain yang lebih dahsyat dari kekuatan otak, akal dan pikiran. Kekuatan ini bukan hanya mengantarkan manusia meraih sukses namun juga mampu mengantarkan manusia pada kemuliaan hidup. Yakni kekuatan hati atau kekuatan hati yang positif, kekuatan hati yang jernih. Kekuatan hati ini memiliki kedahsyatan yang melebihi kekuatan pikiran manusia. Karena hati adalah rajanya, hatilah yang mengatur dan memerintahkan otak, pikiran dan panca indra manusia.</span></span></span></p> <p style="text-indent: 0.56cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;">Tuhan melalui berbagai ajaran yang dibawa oleh para Nabi, maupun melalui kitab suci-NY</span></span></span><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;">A telah mengajarkan kepada manusia untuk senantiasa mendengarkan suara hati nuraninya. Mengajarkan manusia untuk dapat memelihara kejernihan hatinya, sehingga sifat-sifat mulia yang tertanam dalam hati dapat memancar ke permukaan. Karena di dalam hati manusia sudah tertanam <i>" built in"</i> percikan sifat-sifat "<i>Illahiah"</i> dari Allah Tuhan Sang Pencipta Kehidupan. Diantara sifat-sifat mulia Allah yang tertanam dalam hati manusia adalah sifat kepedulian, kesabaran, kebersamaan, cinta dan kasih sayang, bersyukur, ikhlas, damai, kebija</span></span></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipWp2bgwt9KhAemeY-uR8nOIOQfZR1vGxJtnvj-ZeloXoRatRNJEHuq4ax_lrYAeIJiBkPbssQUWg-iYk_fKSWA3aDhtWO7VtYG-MYxuS6IDg2-EogiG0ztV5O4J0GreFiVCXCpIe1w3Q/s1600-h/cinta+3.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 187px; height: 149px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEipWp2bgwt9KhAemeY-uR8nOIOQfZR1vGxJtnvj-ZeloXoRatRNJEHuq4ax_lrYAeIJiBkPbssQUWg-iYk_fKSWA3aDhtWO7VtYG-MYxuS6IDg2-EogiG0ztV5O4J0GreFiVCXCpIe1w3Q/s400/cinta+3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156656421083493634" border="0" /></a><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;">ksanaan, semangat, dan lain sebagainya. Karena itu sesungguhnya kekuatan hati ini sangat <i>"powerfull"</i> untuk meraih kesuksesan dan kemuliaan dalam segala bidang kehidupan. </span></span></span> </p> <p style="text-indent: 0.56cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;">Di dalam hati tempatnya pusat ketenangan, kedamaian, kesehatan, dan kebahagiaan sejati yang hakiki. Bahkan hati merupakan cerminan dari diri dan hidup manusia secara keseluruhan. Di dalam hati </span></span></span><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;">terdapat sumber kesehatan fisik, kekuatan mental, kecerdasan emosional, serta penuntun bagi manusia dalam meraih kemajuan spiritualnya. Hati menjadi tempat di mana sifat-sifat mulia dari Allah swt Sang Pencipta Kehidupan bersemayam. Hati adalah tempat dimana semua yang hal yang terindah, hal yang terbaik, termurni, dan tersuci berada di dalamnya.</span></span></span></p> <p style="text-indent: 0.56cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;">Dengan demikian, kekuatan hati ini sangat <i>"powerfull"</i> dan sangat dahsyat dalam membawa manusia meraih sukses dan kemuliaan dalam segala bidang kehidupan. Hati yang jernih akan melahirkan pikiran-pikiran yang jernih dan pada akhirnya melahirkan tindakan-tindakan mulia berdasarkan suara hati nurani. Kejernihan hati dapat menjadikan manusia menjadi mampu betindak bijaksana, memiliki semangat positif, cerdas dan berbagai sifat-sifat mulia lainnya. Dengan hati yang jernih, kita dapat berpikir jernih dan menjalani kehidupan dengan lebih produktif, lebih semangat, lebih efisien dan lebih efektif untuk meraih tujuan.</span></span></span></p> <p style="text-indent: 0.56cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;">Hati adalah kunci hubungan manusia dengan Tuhannya. Karena Hati adalah tempat bersemayamnya Iman, dengannya kita bisa berkomunikasi dengan sang Khaliq. Hati juga menjadi kunci hubungan dengan sesama manusia. Hubungan yang dilandasi kejernihan hati dapat menjadikan hubungan yang lebih sehat, baik dan konstruktif dengan siapapun. Karena hubungan yang dilandasi kejernihan hati akan mengede</span></span></span><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;">pankan kasih sayang, kejujuran, kebersamaan dan saling menghormati. Hubungan dengan manusia akan terasa menyenangkan, menghadirkan kedamaian dan kebahagiaan. Dengan demikian akan semakin banyak orang lain yang akan memberikan dukungan bagi kesuksesan kita. </span></span></span> </p> <p style="text-indent: 0.56cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;">Dalam meraih kesuksesan sebaiknya jangan hanya mengandalkan kekuatan otak semata. Karena otak atau pikiran merupakan sesuatu yang terbatas dan bersifat sementara. Berusahalah menggunakan kekuatan hati nurani, menggunakan kekuatan kejernihan hati dengan seimbang. Gunakanlah kekuatan hati yang positif, karena dialah sesungguhnya diri sejati Anda. Hatilah tempat sifat mulia Allah swt Sang Pencipta bersemayam di dalam diri kita. Dengan senantiasa menggunakan kekuatan hati, mendengarkan suara hati, akan membawa manusia menjalani kehidupan dengan penuh kedamaian dan kebahagiaan. Kalau seseorang dapat merasakan k</span></span></span><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;">edamaian hati dan kebahagiaan hati, maka akan memiliki hidup yang penuh dengan Sukses dan kemuliaan.</span></span></span></p> <p style="text-indent: 0.56cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;">Namun, berbagai godaan kehidupan modern seringkali dapat mengotori kejernihan hati. Sikap egoisme, mementingkan hawa nafsu, mengikuti ambisi meraih kekuasaan dengan menghalalkan segala cara dan berbagai emosi-emosi negatif seperti amarah, dendam, benci dan iri hati dapat menjadikan kejernihan hati terbelenggu, Hati yang terbelenggu cahaya kejernihannya tidak dapat memancar ke permukaan. Inilah yang dapat melemahkan kehidupan spiritual umat manusia. Kalau dibiarkan, dapat menjadikan kita semakin sulit mendengarkan bisikan hati dan lebih mempercayai atau mengandalkan kemampuan otak serta produk-produk pikiran atau akal semata. Inilah yang akan melahirkan ketidak seimbangan antara kemampuan nalar dengan hati nurani, sehingga melahirkan berbagai masalah dalam kehidupan.</span></span></span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijePadk4D-gHnDv0H_NnlySPjW7LhIZIJawwgksQUTX7tiVN1jXmplBCN7r5fn9qWRkdP8drPUwBoaESzjjUyKNbbD6vhjT0rot3aR6vQCdo_KItoc9hrY1KEM1JpG7yh6ortbjw2Q3q4/s1600-h/cinta+1.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 225px; height: 213px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEijePadk4D-gHnDv0H_NnlySPjW7LhIZIJawwgksQUTX7tiVN1jXmplBCN7r5fn9qWRkdP8drPUwBoaESzjjUyKNbbD6vhjT0rot3aR6vQCdo_KItoc9hrY1KEM1JpG7yh6ortbjw2Q3q4/s400/cinta+1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156655841262908658" border="0" /></a> </p> <p style="text-indent: 0.56cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;">Lantas bagaimana agar kita dapat menjaga kejernihan hati dalam kehidupan modern ini ? Bagaimana dapat memelihara kejernihan hati sehingga cahayanya dapat memancar ke permukaan ? Buku <i>"Heart Revolution, Revolusi Hati Nurani Menuju Kehidupan Penuh Potensi"</i> karya Eko Jalu Santoso yang diterbitkan Elex Media Komputindo, mengajarkan bagaimana menjaga kejernihan hati. Buku ini secara runtut membahas bagaimana proses penjernihan hati sampaimengaktifkan kekuatan hati. Sebagaimana komentar dari Dr. Muhammad Syafii Antonio, Chairmain Tazkia Business School yang mengatakan, "<i>Buku ini dengan sangat baik mempetakan berbagai pola hidup yang melupakan hati, kemudian berusaha untuk menemukan suara hati yang murni lantas memberdayakannya. Jika hati sudah terberdayakan maka akan terciptalah revolusi diri dan revolusi kehidupan yang pada gilirannya revolusi ummat, berhijrah kearah yang lebih baik</i>."</span></span></span></p> <p style="text-indent: 0.56cm; margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;">Sahabat semuanya, Jangan hanya mengandalkan kekuatan pikiran semata, tetapi dengarkanlah suara hati nurani Anda. Jadikanlah hati nurani Anda sebagai pembimbing dalam setiap langkah kehidupan. Berusahalah menagah kejernihan hati, agar rahmat dan berkah dari Allah senantiasa mengalir dan memberikan yang terindah untuk hati, perasaan dan seluruh diri kita. SEMOGA BERMANFAAT. </span></span></span> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify"><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;">*** Eko Jalu Santoso adalah Founder Motivasi Indonesia (<a href="http://us.f545.mail.yahoo.com/ym/Compose?To=motivasiindonesia@yahoogroups.com" target="_blank">motivasiindonesia@ yahoogroups. com</a>) dan Penulis Buku </span></span></span><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;"><b>" The Art of Life Revolution"</b></span></span></span><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;"> dan buku </span></span></span><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;"><b>"Heart Revolution, Revolusi Hati Nurani Menuju Kehidupan Penuh Potensi",</b></span></span></span><span style="color: rgb(0, 128, 0);"><span style="font-family:Georgia,serif;"><span style="font-size:85%;"> keduanya diterbitkan Elex Media Komputindo. <a href="http://www.ekojalusantoso.com/" target="_blank">www.ekojalusantoso. com</a></span></span></span></p>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-49040219496992840162008-01-17T11:03:00.001+07:002008-01-17T11:14:50.439+07:00APBN 2007, 70 Persen Habis untuk Birokrasi<span style="font-weight: bold;">Catatan Redaksi : </span><br /><span style="font-style: italic;">Komitmen para birokrat dan pilitisi negeri ini untuk mensejahterakan rakyatnya dan membangun bangsa, sangatlah lemah. Ini dilihat dari banyaknya uang negara yang dipergunakan untuk kepentingan pribadi para birokr</span><span style="font-style: italic;">at dan politisi tersebut. Jumlahnya sangat fantastis. 70 % dari APBN.</span><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfwf4FGLENzb1cHv7aUf0SpK1bg0WSf2_DLsgFRa5gEdwHFQO3qRGnCJdMYiLFgTKcud5O54iYgOpxuS1ajgA036ETtp_anSVyl_2W6FtQwJ3xqUyfmVZdq_CC6eBfnmPxzGhNkIMGNlM/s1600-h/duit+2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 188px; height: 154px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhfwf4FGLENzb1cHv7aUf0SpK1bg0WSf2_DLsgFRa5gEdwHFQO3qRGnCJdMYiLFgTKcud5O54iYgOpxuS1ajgA036ETtp_anSVyl_2W6FtQwJ3xqUyfmVZdq_CC6eBfnmPxzGhNkIMGNlM/s400/duit+2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156293354613060834" border="0" /></a><br />Kompas - Sebanyak 60-70 persen dari APBN 2007, atau Rp 457<br />triliun-Rp 534 triliun, terkuras untuk biaya birokrasi pemerintah,<br />legislatif, dan aparat hukum. Besarnya APBN 2007 adalah Rp 763 triliun.<br /><br />Sekretaris Jenderal Sekretariat Nasional Forum <span style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;" class="yshortcuts" id="lw_1200542509_1">Indonesia</span> untuk<br />Transparansi Anggaran (Fitra) Arif Nur Alam menyampaikan itu dalam<br />"Refleksi Pengelolaan Anggaran Publik 2007", Minggu (13/1) di <span style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;" class="yshortcuts" id="lw_1200542509_2">Jakarta</span>.<br /><br />Biaya birokrasi itu mulai dari gaji, tunjangan, sarana dan prasarana<br />kantor atau rumah dinas, hingga perjalanan dinas. "Jadi, hanya 30-40<br />persen APBN 2007 yang digunakan untuk pembangunan dan kepentingan<br />masyarakat," ujarnya.<br /><br />Dijelaskan, hal itu dapat dilihat dari Rencana Kegiatan Anggaran (RKA)<br />setiap instansi. RKA Departemen Pendidikan Nasional, misalnya, hanya<br />mencadangkan 15 persen, atau Rp 7,5 triliun, dari Rp 51,3 triliun<br />anggarannya untuk rehabilitasi sekolah, beasiswa, dan perpustakaan.<br />Sisanya untuk program yang tiddak berkaitan langsung dengan kegiatan<br />pendidikan, seperti administrasi kepegawaian, sarana dan prasarana kantor,<br />serta perjalanan dinas.<br /><br />Sementara dari Rp 1,3 triliun anggaran DPR, 61 persen atau sekitar Rp 800<br />miliar untuk kebutuhan anggota DPR, yaitu Rp 190,8 miliar untuk gaji,<br />honorarium, tunjangan, dan asuransi kesehatan. Tunjangan listrik, telepon,<br />dan komunikasi menelan Rp 185 miliar. Berbagai macam uang harian dan<br />representasi Rp 257 miliar. Untuk operasional dan transportasi Rp 87,5<br />miliar serta untuk pengadaan tenaga ahli serta asisten Rp 92,4 miliar.<br /><br />Di Kepolisian, menurut staf Divisi Advokasi dan Investigasi Fitra, AR<br />Muttaqin, dari Rp 18,7 triliun anggaran Polri, 82 persen untuk membayar<br />gaji, tunjangan, sarana dan prasarana kantor. Hanya 18 persen untuk<br />penyelidikan, penyidikan, pengamanan, dan pengayoman masyarakat.<br /><br />Kondisi yang sama terjadi di lembaga penegak hukum lainnya, yaitu<br />Kejaksaan, Mahkamah Agung, Komnas HAM, Komisi<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFOSZzJX6uFT4LgXU1DQeNICpWXPNE9uW1VQ7AgU9HqeQ2ofVMGakzcgwmtnpygVBH37WatM9UlUJSbsyihsM3a-qb8w1RbJaaPMVqWo8KN31R5KUqK_XGJQ1rDEOAel4BBBuI3s4ihIU/s1600-h/duit.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 243px; height: 156px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFOSZzJX6uFT4LgXU1DQeNICpWXPNE9uW1VQ7AgU9HqeQ2ofVMGakzcgwmtnpygVBH37WatM9UlUJSbsyihsM3a-qb8w1RbJaaPMVqWo8KN31R5KUqK_XGJQ1rDEOAel4BBBuI3s4ihIU/s400/duit.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156293139864696018" border="0" /></a> Yudisial, dan KPK.<br /><br />Koordinator Analisis dan Kajian Fitra, Yenni Sucipto, mengatakan, jika<br />negara peduli dengan rakyat, seharusnya sebagian besar APBN 2008<br />dialokasikan untuk kepentingan rakyat. "Untuk itu, <span style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); background: transparent none repeat scroll 0% 50%; cursor: pointer; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;" class="yshortcuts" id="lw_1200542509_3">segera</span> lakukan<br />efisiensi APBN," imbaunya. (REI)<br /><br />--<br />Mimin Dwi Hartono<br />Monitoring and Investigation Division<br /><span style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;" class="yshortcuts" id="lw_1200542509_4">Indonesia</span> National Commission on Human Right (Komnas HAM)<br />Jl. Latuharhary No.4B, Menteng<br /><span style="border-bottom: 1px dashed rgb(0, 102, 204); cursor: pointer;" class="yshortcuts" id="lw_1200542509_5">Jakarta</span> 10310 INDONESIA<br />Phone +6221-3925230<br />Facs +6221-3151042/ +6221-3925227<br />Cell phone +6281328783787JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-42172686726856790512008-01-17T10:24:00.000+07:002008-01-17T10:35:13.118+07:00Proyeksi Penegakan HAM 2008<a name="lw_1200540128_0"></a><a name="lw_1200540128_1"></a><a name="lw_1200540128_2"></a><a name="lw_1200540128_3"></a><a name="lw_1200540128_4"></a><a name="lw_1200540128_5"></a><a name="lw_1200540128_6"></a><a name="lw_1200540128_7"></a><a name="lw_1200540128_8"></a><a name="lw_1200540128_9"></a><a name="lw_1200540128_10"></a><span style="font-weight: bold;">: Ketidakmauan Penegakan HAM Berlanjut</span><br /><p style="border-style: none none solid; border-color: -moz-use-text-color -moz-use-text-color rgb(0, 102, 204); border-width: medium medium 1px; padding: 0cm 0cm 0.05cm; margin-bottom: 0cm;"><br />Koalisi Organisasi Non Pemerintah Hak-hak Asasi Manusia dan Korban<br />Pelanggaran HAM yang terdiri dari Arus Pelangi, Demos, FSPI, HRWG,<br />Imparsial, Kalyanamitra, LBH-APIK, Praxis, Jaringan Solidaritas Korban<br />Pelanggara<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFRiut8GBRBhm01tUvvEZbe3txu5jIuqMNGSvT1DLbjqeEvELvWmoCAcq0XlgKy7Pbnn2K2RF2Ge72QVYeFzdTC3-syMyeKUm4l0dhZg0LwytXWddvXjxX1ziGs17k6rvWe6wexHGtRvU/s1600-h/munir.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 145px; height: 175px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhFRiut8GBRBhm01tUvvEZbe3txu5jIuqMNGSvT1DLbjqeEvELvWmoCAcq0XlgKy7Pbnn2K2RF2Ge72QVYeFzdTC3-syMyeKUm4l0dhZg0LwytXWddvXjxX1ziGs17k6rvWe6wexHGtRvU/s400/munir.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156283222785209538" border="0" /></a>n HAM (JSKK), INFID, Jaringan relawan Kemanusiaan (JRK), KontraS,<br />Setara Institute, PBHI, Prakarsa, SHMI, Wahid Institute, YLBHI, bermaksud<br />menyampaikan catatan bersama tentang evaluasi dan proyeksi HAM 2007 dan<br />2008. Catatan ini akan terbagi ke dalam tiga bagian, yaitu kilas balik 2007,<br />proyeksi penegakan HAM 2008, serta rekomendasi.<br /><br />1. Kilas Balik<br /><br />Komitmen negara Republik Indonesia (RI) dalam mengimplementasikan hak-hak<br />manusia cenderung memburuk sepanjang tahun 2007. Kelemahan ini terletak pada<br />inkonsistensi antara apa yang dikesankan dengan apa yang sesungguhnya<br />direalisasikan. Realitas keadaan hak-hak manusia baik hak-hak sipil dan<br />politik maupun hak-hak ekonomi, sosial dan budaya justru mematahkan upaya<br />pemerintah dalam menampilkan citra diplomasi yang baik atau terbuka di mata<br />internasional. Disamping itu kesan positif ini pada dasarnya gagal merespon<br />rangkaian pelanggaran atau pengingkaran hak-hak manusia baik di tingkat<br />internasional seperti Myanmar, Malaysia, Pakistan, buruh migran dan<br />perdagangan karbon (perubahan iklim) maupun di dalam negeri yang dalam<br />praktiknya tidak menghasilkan perubahan signifikan baik melalui tindakan dan<br />kebijakan (violation by commission) dan pembiaran (violation by omission).<br />Pencitraan politik luar negeri di bidang HAM, dengan berbagai kerjasama<br />meknisme HAM internasional, tidak sejalan dengan sikap pemerintah terhadap<br />realitas pelanggaran hak-hak manusia di berbagai negeri terutama dalam<br />bentuk pembatasan dan pengekangan kebebasan sampai pembunuhan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuDAD9Y9sqIiowjtnX_2CN-6NRK003glajcpPObCG86l8F4cJfWs07DiM8ANOw6FyaT1yEuQjjigmrt0qypdf-1Dyv4_H7fhlO4zjJ6Yt-H3ZntYfNMcuKeqmRKlyPKMpmAbJa07GXdRo/s1600-h/HAM.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 204px; height: 167px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuDAD9Y9sqIiowjtnX_2CN-6NRK003glajcpPObCG86l8F4cJfWs07DiM8ANOw6FyaT1yEuQjjigmrt0qypdf-1Dyv4_H7fhlO4zjJ6Yt-H3ZntYfNMcuKeqmRKlyPKMpmAbJa07GXdRo/s400/HAM.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156282651554559138" border="0" /></a> kaum oposisi<br />politik.<br /><br />Bahkan pencitraan diplomasi HAM itu tidak sejalan dengan realitas<br />pelanggaran HAM di berbagai pelosok <span style="background: transparent none repeat scroll 0% 50%; -moz-background-clip: -moz-initial; -moz-background-origin: -moz-initial; -moz-background-inline-policy: -moz-initial;">Indonesia</span>. Keterbukaan pemerintah untuk<br />memberikan akses terhadap dua pelapor khusus dan komisioner tinggi hak-hak<br />manusia PBB, justru tidak didukung sejumlah aparat dalam pelaksanaan misi<br />kunjungan mereka untuk menyelesaikan kasus pelanggaran hak-hak manusia.<br />Aparat penegak hukum tetap ambil bagian dalam kebiasaan atau melakukan<br />praktik penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman yang kejam, tidak<br />manusiawi dan merendahkan martabat, terutama sering menggunakan kekerasan<br />dan senjata api dalam menangkap tersangka. Kewajiban POLRI sebagai pelindung<br />hak-hak setiap orang atas ancaman atau gangguan dari pihak ketiga maupun<br />sebagai pembasmi kejahatan tampaknya semakin mengkhawatirkan seiring dengan<br />terus terjadinya penutupan rumah-rumah ibadah dan penyerangan atas kelompok<br />minoritas<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlMUjtVk4vrwFtOzVRuhl-4v9BIQ-9qxtEfCOFT8N67uPoya3KYyIrU1tri4QPY451KXURo96tMwURtgWpiMSZNG0Ns3XTtpqjBhftjDsVqGTfwd3nQmVj3UCeqr4fpJ6nsblCXzJOIxQ/s1600-h/munir+2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 178px; height: 178px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlMUjtVk4vrwFtOzVRuhl-4v9BIQ-9qxtEfCOFT8N67uPoya3KYyIrU1tri4QPY451KXURo96tMwURtgWpiMSZNG0Ns3XTtpqjBhftjDsVqGTfwd3nQmVj3UCeqr4fpJ6nsblCXzJOIxQ/s400/munir+2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156283003741877426" border="0" /></a> agama. Pemerintah pun masih berwatak diskriminatif dan represif<br />atas kebebasan yang diperjuangkan kelompok minoritas agama. Situasi ini<br />menandai dibiarkannya praktik kekerasan dan intoleransi dari pihak ketiga<br />dan diskriminasi atas dasar agama atau keyakinan dari negara. Kondisi<br />intoleransi dan diskriminasi juga masih terus dialami para korban Tragedi<br />1965-1966.<br /><br />Banyaknya kegagalan aparat penegak hukum maupun mekanisme pengadilan untuk<br />menghukum para pelaku kejahatan, termasuk belum terungkapnya secara hukum<br />siapa para pelaku dan orang yang bertanggung jawab dalam kasus pembunuhan<br />Munir, semakin menguatkan dugaan proses ini sebagai bagian dari pelembagaan<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN8JlIiDwUvdZvW_enfUDFru-a9rDHKnj6_1SGL-rniJyMVm7uHYlcynv456SeIqq-l1Oa5UZx5j6ax8kcYcqYDMGWdxUryz5rU9UXMfl4DFOT0_EddjpMfklKRIzUDc0eXJcZh9XK7wA/s1600-h/HAM+2.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 210px; height: 152px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhN8JlIiDwUvdZvW_enfUDFru-a9rDHKnj6_1SGL-rniJyMVm7uHYlcynv456SeIqq-l1Oa5UZx5j6ax8kcYcqYDMGWdxUryz5rU9UXMfl4DFOT0_EddjpMfklKRIzUDc0eXJcZh9XK7wA/s400/HAM+2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156282423921292434" border="0" /></a><br />kejahatan tanpa hukuman (impunity). Daftar kegagalan ini terus bertambah<br />bila dihubungkan dengan berbagai kejahatan yang berulang di daerah konflik<br />seperti Poso, bahkan kejahatan yang terburuk sekali pun tidak pernah<br />dihukum. Selain itu, banyak pula kasus atau perkara korupsi yang gagal<br />diproses secara jujur dan non-diskriminasi, menandai kuatnya dugaan<br />impunitas. Seluruh proses pelembagaan impunitas ini semakin memupuskan<br />harapan para korban kejahatan dan pelanggaran hak-hak manusia untuk meraih<br />keadilan.<br /><br />Dalam pemilikan dan pengelolaan sumber daya alam di pedesaan dan industri di<br />perkotaan, terutama sengketa lahan, penggusuran kaum miskin kota, dan<br />pembatasa dkebebasan berserikat kaum buruh, ditandai dengan keterlibatan<br />aparat kepolisian, militer dan para-militer. Penggunaan kekerasan dan<br />paksaan merupakan ancaman yang serius bagi mereka yang berjuang<br />mempertahankan hak-haknya. Sebagai contoh, dua bentuk pelanggaran HAM yang<br />berat (gross violation of human rights) berupa pembunuhan di luar proses<br />hukum (extrajudicial killing) serta perlakuan keji dan penyiksaan yang<br />mengakibatkan kematian warga sipil petani di Alas Tlogo (Jatim) dan kematian<br />tersangka penikam polisi di Jeneponto (Sulsel). Dalam kasus lainnya negara<br />justru menggunakan pihak ketiga (paramiliter) sebagai pelaku untuk menggusur<br />atau menganiaya penggarap lahan. Salah satu peristiwa yang paling merugikan<br />pemilik lahan adalah dibukanya penambangan minyak Lapindo di kawasan yang<br />berdekatan dengan pemukiman penduduk yang menenggelamkan delapan desa. Kasus<br />Lapindo juga merupakan contoh bagaimana korporasi dengan dukungan negara<br />menolak pemulihan hak-hak korban.<br /><br />Kebijakan ekonomi liberal pemerintah, meskipun meningkat secara statistik,<br />justru semakin memperburuk pemenuhan hak-hak ekonomi, sosial dan budaya<br />masyarakat dan memperluas kelompok miskin. Berbagai laporan audit anggaran<br />yang menunjukkan terjadinya korupsi dan kebocoran anggaran telah menggerus<br />kemampuan pemerintah dalam merealisasi hak-hak ekosob seperti hak atas<br />pekerjaan, kesehatan dan pendidikan. Lebih jauh, kebijakan ini juga kian<br />memperparah pemenuhan hak-hak perempuan dengan kian tingginya angka<br />eksploitasi buruh migran perempuan, rendahnya tingkat pendidikan perempuan,<br />tingginya angka kematian ibu dan anak, bahkan menyebabkan terjadinya<br />peningkatan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT).<br /><br />Kendati otonomi daerah membuka partisipasi politik yang lebih tersebar,<br />namun efek pengelolaan otonomi ini juga merupakan ancaman atas implementasi<br />hak-hak lainnya termasuk hak-hak perempuan. Seperti yang terjadi di tingkat<br />nasional maka partisipasi politik perempuan belum juga tercemin dalam<br />kebijakan di daerah. Otonomi daerah juga belum menyentuh perbaikan kondisi<br />anak-anak yang masih menjalani masa kecil mereka di jalan-jalan,<br />dipekerjakan, serta mengalami kekerasan maupun perlakuan buruk atas<br />anak-anak yang dipenjara<br /><br />Di sisi lain menguatnya primordialisme dalam politik otonomi yang beriringan<br />dengan fundamentalisme menjadi ancaman atas keberagaman etnis, politik dan<br />agama. Misalnya, ancaman dan kekerasan terhadap kebebasan beragama atau<br />berkeyakinan terkait dengan diberlakukannya Perda yang diskriminatif,<br />termasuk diterapkannya bentuk hukuman yang kejam, tidak manusiawi,<br />merendahkan martabat manusia seperti hukuman cambuk di Aceh. Efek<br />pengelolaan otonomi daerah itu mengancam keberadaan kelompok-kelompok yang<br />mempunyai orientasi seksual berbeda. Mereka menghadapi kesulitan untuk<br />mengurus status kependudukan dan hak kewarganegaraan, memperoleh layanan<br />kesehatan, menjalankan ibadah di rumah-rumah ibadah, kebebasan berkumpul,<br />serta hak atas pekerjaan karena rawan penolakan dan pemecatan. Bahkan ada<br />yang mengalami kriminalisasi karena orientasi seksual dan juga atas posisi<br />mereka sebagai korban dan pelapor. Dalam sebuah operasi ketertiban versi<br />Pemkot di Jakarta, seorang waria terbunuh.<br /><br />Lemahnya jaminan hukum atas penghormatan dan perlindungan hak-hak manusia<br />terlihat dengan masih belum sinkronnya standar dan norma hak-hak asasi<br />manusia internasional , terutama yang sudah diratifikasi, dengan<br />ketentuan-ketentuan hukum nasional. Ini juga mennujukkan negara gagal<br />menjalankan kewajibannya sebagai negara pihak. Hal ini tercermin dalam<br />keputusan Mahkamah Konstitusi yang tetap melegalkan hukuman mati, revisi<br />KUHP tetap mempertahankan delik agama dan penghinaan pejabat negara,<br />keberadaaan lembaga Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem) sebagai<br />alat represi bagi kebebasan beragama dan berkeyakinan, serta kebijakan dan<br />perundang-undangan lainnya yang bertentangan dengan HAM.<br /><br />2. Proyeksi penegakan HAM 2008<br /><br />Ke depan, khususnya di tahun 2008, prospek perlindungan, pemenuhan dan<br />pemajuan Hak-hak asasi manusia tak akan berbeda dengan perkembangan tahun<br />lalu. Pemerintah masih tetap akan inkonsisten dalam kebijakan HAM di luar<br />negeri dan dalam negeri. Faktor-faktor yang kian mempersulit penegakan HAM<br />adalah berlanjutnya kebijakan ekonomi liberal pemerintah, kebijakan pro<br />security yang mengancam kebebasan sipil seperti RUU Rahasia Negara, serta<br />persaingan politik di tingkat nasional dan lokal. Persaingan antar-elite<br />politik ini terutama menjelang pemilihan umum (pemilu) parlemen dan presiden<br />tahun 2009. Misalnya, dengan bertambahnya jumlah partai politik dan tokoh<br />calon independen untuk berkampanye memperebutkan kursi DPR, DPD dan DPRD<br />maupun mereka yang dicalonkan untuk memperebutkan kursi presiden. Sumber<br />daya politik diperkirakan bakal dimobilisasi secara besar-besaran sebagai<br />bagian dari pertarungan politik yang terbuka dengan melibatkan partisipasi<br />politik sebanyak mungkin warga negara. Di sisi lain, substansi UU Politik,<br />khususnya UU Parpol yang baru disahkan, memberi peluang bagi perselingkuhan<br />antara pemilik modal dengan politisi.<br /><br />Tahun ini juga merupakan bagian dari sejarah peringatan 10 tahun reformasi<br />dan momen peringatan 60 tahun DUHAM. Karena itu tuntutan reformasi akan<br />meningkat, khususnya dalam pemenuhan atas hak-hak korban peristiwa<br />pelanggaran HAM berat masa lalu. Tuntutan pemenuhan HAM oleh negara akan<br />dipertanyakan Dewan HAM dalam mekanisme Pengkajian Berkala Universal (UPR)<br />serta Komite Anti Penyiksaan PBB. Di tahun ini, pelapor khusus PBB tentang<br />Penyiksaan dan Pembela HAM melaporkan temuan mereka tentang perlindungan<br />atas pembela HAM serta implementasi Konvensi Menentang Penyiksaan (CAT).<br /><br />Berdasarkan perkembangan ini maupun proyeksi politik, implementasi atau<br />realisasi hak-hak manusia adalah hal yang tidak terpisahkan dari kewajiban<br />negara maupun partisipasi pihak-pihak yang berkepentingan dengan hak-hak<br />manusia. Proyeksi politik ini sekaligus sebagai arena untuk menguji komitmen<br />negara dalam memajukan hak-hak manusia. Pantas dipertanyakan komitmen<br />partai-partai dan tokoh-tokoh politik maupun pemerintah terhadap pemajuan<br />dan perlindungan hak-hak manusia.<br /><br />3. Rekomendasi<br /><br />1. Mendesak Pemerintah SBY dan JK untuk konsisten dalam kebijakan HAM<br />luar negeri. Konsistensi diplomasi diperlukan agar Indonesia dapat merespon<br />krisis HAM di tingkat internasional sesuai Konstitusi RI dan standar HAM<br />universal (Burma, Darfur hingga Pakistan).<br />2. Mendesak Pemerintah, DPR dan Yudikatif untuk mengubah paradigma<br />dalam memajukan HAM, agar dapat konsisten melaksanakan produk-produk hukum<br />yang telah sesuai HAM dan konsisten dalam mengharmonisasi produk-produk<br />hukum yang belum sesuai HAM (RUU KUHAP & KUHP). Tanpa perubahan sikap, maka<br />keadaan HAM tak akan bisa mengatasi masalah impunitas pada kasus Munir dan<br />kasus-kasus pelanggaran berat HAM masa lalu, diskriminasi, kriminalisasi<br />HAM, fundamentalisme serta kemiskinan.<br />3. Mendesak institusi-institusi negara untuk dapat segera menyelesaikan<br />berbagai sengketa agraria yang merugikan rakyat miskin dan menguntungkan<br />pemodal, sekaligus mengakhiri penggunaan Polri dan TNI secara keliru saat<br />menangani sengketa agraria dan penggusuran warga miskin penggarap lahan.<br />4. Mendesak pemerintah untuk mengubah kerangka kebijakan ekonomi<br />liberal ke arah kebijakan ekonomi dan sosial (pusat dan daerah) yang<br />berorientasi pada perbaikan realisasi hak-hak rakyat atas pekerjaan,<br />kesehatan, dan pendidikan, sekaligus perbaikan realisasi hak-hak perempuan<br />akibat eksploitasi buruh migran, minimnya akses pendidikan, tingginya angka<br />kekerasan dalam rumah tangga serta kematian ibu dan anak.<br />5. Mendesak institusi-institusi Negara untuk mengakhiri campur tangan<br />dalam menyikapi perbedaan keyakinan dalam menjalankan hak beragama termasuk<br />menghapuskan Badan Koordinasi PAKEM yang telah digunakan sebagai alat<br />kontrol politik untuk selanjutnya menyerahkan pada pengadilan. Sebaliknya,<br />Negara harus netral dan memperkuat campur tangan dalam menyikapi aksi<br />kekerasan oleh sekelompok orang atas nama agama.<br /><br />Jakarta, 3 Januari 2008<br /><br />Jaringan Demokrasi<br /><br />(Arus Pelangi, Demos, FSPI, HRWG, Imparsial, Kalyanamitra, LBH-APIK, Praxis,<br />Jaringan Solidaritas Korban Pelanggaran HAM (JSKK), INFID, Jaringan relawan<br />Kemanusiaan (JRK), KontraS, Setara Institute, PBHI, Prakarsa, SHMI, Wahid<br />Institute, YLBHI) </p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><br /></p>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-88938925940271186712008-01-17T09:49:00.000+07:002008-01-17T10:00:15.684+07:00Rp 251,5 M, Kerugian Akibat BanjirBanjir yang terjadi di Kudus beberapa waktu lalu, mengakibatkan kerugian material yang tidak sedikit. Menurut keterangan Pemkab Kudus, kerugian itu sekitar Rp 251.586.875.600. Keterangan ini merupakan revisi dari keterangan Pemkab sebelumnya yang menyatakan kerugian akibat banjir itu senilai Rp 244 miliar.<br />''Kami sudah melakukan pendataan terakhir,'' kata Kepala Kesbanglinmas, Ali Rifai, melalui Kasi Kesbang, Eko Hari Djatmiko, kemarin. <p>Data kerugian tersebut, akan diajukan ke Menko Kesra, Bakornas, dan Gubernur agar mendapatkan bantuan perbaikan infrastruktur yang rusak.<br /></p>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-34121235643912752982008-01-16T15:20:00.000+07:002008-01-16T15:21:13.945+07:00Tanah Longsor Kembali Terjang RahtawuMusibah tanah longsor kembali menimpa kawasan Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kudus. Rumah milik Karmeni Legiman (70), mengalami kerusakan diterjang tanah longsor, Senin (14/1) malam sekitar pukul 20.00. "Seingat saya, sebelumnya hujan turun cukup deras," kata Karmeni, kemarin.<div class="smIsi"> <p> Sebelumnya, pada awal tahun ini (<i>SM</i> 3/1), sebuah rumah milik warga di RT 4 RW 4 Dukuh Semlira, juga rusak dihantam material dari bukit yang ada di bagian belakang hunian. Pada peristiwa yang terakhir kemarin, tidak ada korban jiwa. Hanya saja, bagian dapur dan kandang ternaknya mengalami rusak berat. Seekor sapinya mengalami patah kaki. "Bagian belakang rumah saya rusak berat," keluhnya.</p> <p> Jarak antara rumahnya dan korban longsoran pertama, sejauh seratus meter. Hunian di lereng pegunungan Rahtawu tersebut memang dipagari bukit yang sangat rawan longsor. Di tempat itu juga terdapat beberapa batuan di tebing yang curam. Kondisi tersebut menyebabkan lokasi di bawahnya sangat rawan terkena longsoran, terutama pada musim hujan seperti sekarang ini.</p> <p> Pada saat musibah berlangsung, di dalam rumah terdapat dirinya dan tiga anggota keluarga yang lain. Begitu mendengar suara berdebum dari bagian belakang rumah, dia dia mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. "Banyak tanah runtuh dan mengenai bagian belakang rumah saya," ungkapnya.</p> <p> Camat Gebog, Sudarto, menyatakan, pemukiman itu memang termasuk kawasan rawan longsor. Pasalnya, bukit di sekitarnya tidak banyak ditumbuhi tanaman pelindung. "Hanya, banyak yang menanam tanaman semusim," jelasnya.</p> <p> Dua pekan sebelum kejadian kemarin, tanah longsor juga telah terjadi. Hanya saja, musibah tersebut menimpa area perkebunan milik warga. "Mungkin luasnya sekitar dua hektare," ungkapnya.</p> <p> Pihaknya telah memerintahkan perangkat setempat untuk melakukan kerja bakti. Tujuannya, untuk membersihkan tanah uruk sisa longsoran di rumah korban.</p> <p> "Kita akan lakukan kerja bakti secepatnya untuk membersihkan sisa longsoran," jelasnya.(H8-76)</p><br /><p>Sumber : Suara Merdeka<br /></p><p>16 Januari 2008</p><p><br /> </p> </div>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-45489430062191292262008-01-16T15:11:00.000+07:002008-01-16T15:45:38.339+07:00Komunitas Sastra Selenggarakan Kongres di Kudus<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5z3ahW2tHVAgR6yDTpegz8jEg5wdoYVe8L-MvcCH13bLeMthMfS4WhNgvSUJN9HL5Mv0fO65L3JcN0e8XBXahbLNMaO0dQISfBqryYDvKaJHt5DHnjZJsR_N1Pn5ZTdMJOE4Zrk608XQ/s1600-h/chairil+anwar.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 140px; height: 191px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh5z3ahW2tHVAgR6yDTpegz8jEg5wdoYVe8L-MvcCH13bLeMthMfS4WhNgvSUJN9HL5Mv0fO65L3JcN0e8XBXahbLNMaO0dQISfBqryYDvKaJHt5DHnjZJsR_N1Pn5ZTdMJOE4Zrk608XQ/s400/chairil+anwar.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5155992612413060226" border="0" /></a><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0EJD7IqIgKQq7JzJiYeYDxH2vYHRXV8zas0bXNTnHYWuXvW-vUCNLqK1qOueVOUrQz9KKM-DJdTjCVGF6FTxZq5RNPcIfkJrxjpE4sEOR4CkAhD5_pmlTiuU0UPmkx3et8P7P7fAqGSo/s1600-h/Pram.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 153px; height: 179px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh0EJD7IqIgKQq7JzJiYeYDxH2vYHRXV8zas0bXNTnHYWuXvW-vUCNLqK1qOueVOUrQz9KKM-DJdTjCVGF6FTxZq5RNPcIfkJrxjpE4sEOR4CkAhD5_pmlTiuU0UPmkx3et8P7P7fAqGSo/s400/Pram.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5155992384779793522" border="0" /></a><strong></strong><b style="color: black; background-color: rgb(153, 255, 153);">Di</b> tengah maraknya pertumbuhan komunitas dan kantung sastra dewasa ini, serta maraknya polemik tentang peran komunitas sastra belakangan ini, Komunitas Sastra Indonesia (<b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">KSI</b>)--juga komunitas-komunitas dan kantung-kantung sastra lain yang memiliki jaringan kerja sama dengan <b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">KSI</b>--perlu bertemu untuk merumuskan kembali langkah-langkah strategis ke depan.<span class="bodytext01"> <p><b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">KSI</b> dan jaringannya juga perlu menata diri kembali agar dapat memberikan sumbangan yang lebih pas bagi publik sastra Indonesia. Karena itulah, <b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">KSI</b>, bertepatan dengan berakhirnya masa kepengurusan <b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">KSI</b> periode 2004-2007, merasa perlu mengadakan kongres dan seminar sastra nasional. </p> <p>Sesuai dengan perkembangan kehidupan sastra Indonesia terkini, Kongres Komunitas Sastra Indonesia kali ini sengaja mengambil tema Meningkatkan Peran <span><span class="bodytext01"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE5SmryZL379kXDsKWT1c0OiwnQR0QXQOBatc09mPnjTkEg_NNAXjf14ksobwWb9a4Dvq4lUO8fr2LQT2AXPQpWn7tIM9Q92laqzZza1PPxyw9GLdJ30RBl7-b40mSb-KL3tTv7PQ9WPU/s1600-h/sastrawan.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 117px; height: 172px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiE5SmryZL379kXDsKWT1c0OiwnQR0QXQOBatc09mPnjTkEg_NNAXjf14ksobwWb9a4Dvq4lUO8fr2LQT2AXPQpWn7tIM9Q92laqzZza1PPxyw9GLdJ30RBl7-b40mSb-KL3tTv7PQ9WPU/s400/sastrawan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5155990396209935410" border="0" /></a></span></span>Komunitas Sastra Sebagai Basis Perkembangan Sastra Indonesia.</p> <p>Kongres akan digelar <b style="color: black; background-color: rgb(153, 255, 153);">di</b> Gedung DPRD <b style="color: black; background-color: rgb(255, 153, 153);">Kudus</b>, Jawa Tengah, pada 19-21 Januari <b style="color: black; background-color: rgb(160, 255, 255);">2008</b>. A<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzvkbUmu37e5sqK6WNNtYrNU3cehap4wnIS8Dhd-Ur-fqxHUmyFTauxLjd5pv-lOrFVimp5X11reHmxnUmZ7kCefwA2-Vs_vnu6JTsmiPlYUK2dCawqzqAlKTIWMtqZbU3hIh5HPdguQw/s1600-h/pak+dar.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 118px; height: 146px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzvkbUmu37e5sqK6WNNtYrNU3cehap4wnIS8Dhd-Ur-fqxHUmyFTauxLjd5pv-lOrFVimp5X11reHmxnUmZ7kCefwA2-Vs_vnu6JTsmiPlYUK2dCawqzqAlKTIWMtqZbU3hIh5HPdguQw/s400/pak+dar.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5155990005367911442" border="0" /></a>cara pokok kegiatan yang didukung penuh oleh Djarum Bakti Pendidikan ini akan berupa kongres <b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">KSI</b>, seminar nasional, ceramah umum, orasi budaya, pementasan sastra dan seni, serta wisata budaya.</p> <p>Kongres <b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">KSI</b> akan memilih kepengurusan baru periode <b style="color: black; background-color: rgb(160, 255, 255);">2008</b>-2010, penyusunan program kerja, dan penyampaian rekomendasi yang mencoba merespons kondisi mutakhir kesusastraan Indon<span><span class="bodytext01"><span><span class="bodytext01"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6TaMy607QcKOQmF4k-lKWH4I0MTNyxekGquE7W_PElaO5NgODgemdSLBAJKRq5FW5QbKhEk1F-1grp0p5vO0UDxPiGfPRwQ92ix6pXSXEwJ8b8G6aklWRmAVBZyLfT2Vc-xUwfau1XCA/s1600-h/tardji.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 147px; height: 153px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi6TaMy607QcKOQmF4k-lKWH4I0MTNyxekGquE7W_PElaO5NgODgemdSLBAJKRq5FW5QbKhEk1F-1grp0p5vO0UDxPiGfPRwQ92ix6pXSXEwJ8b8G6aklWRmAVBZyLfT2Vc-xUwfau1XCA/s400/tardji.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5155990185756537890" border="0" /></a></span></span></span></span>esia.</p> <p>Direncanakan, kongres akan dibuka oleh Menbudpar Ir. Jero Wacik, SE, dengan keynote speaker Mendiknas Dr. Bambang Sudibyo. Sedangkan orasi budaya dan pemuda akan disampaikan oleh Menpora Dr. Adhyaksa Dault.</p> <p>Seminar nasional pada acara ini akan menampilkan pembicara Kepala Pusat Bahasa Depdiknas Dr. Dendy Sugono, Prof. Dr. Budi Darma, Arswendo Atmowiloto, Korrie Layun Rampan, Drs. Maman S. Mahayana, MHum, Dr. Eko Budihardjo, Habiburrachman El-Shirazy, MAg, Dr. Shiho Sawai, Drs. Ahmadun Yosi Herfanda, MTI, Drs. Micky Hidayat, Drs. Mukti Sutarman SP, dan Drs. Idris Pasaribu. Seminar akan dimoderatori oleh Kurnia Effendi, Viddy AD Daery, Jimat Kalimasodo, dan Suprapto.</p> <p>Pementasan karya sastra dan baca puisi akan diisi, antara lain Menpora<span><span class="bodytext01"><span><span class="bodytext01"><span><span class="bodytext01"><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1BjrVXsMVlfTlMqdI8v_c3PQJ7jpo_TZ5rjqg0D3GqwMRmJ5g7OT1TEZNWLlvs6C2O62V_6WD_1lwp0M8V7ULxTF6D5LqPudj1HOT45sfrdML_NX9nL9Ux-62GLihuTygSBMd-7mjvuA/s1600-h/TT.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 120px; height: 149px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh1BjrVXsMVlfTlMqdI8v_c3PQJ7jpo_TZ5rjqg0D3GqwMRmJ5g7OT1TEZNWLlvs6C2O62V_6WD_1lwp0M8V7ULxTF6D5LqPudj1HOT45sfrdML_NX9nL9Ux-62GLihuTygSBMd-7mjvuA/s400/TT.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5155989790619546626" border="0" /></a></span></span></span></span></span></span> Adhyaksa Dault, Direktur Kesenian Depbudpar Surya Yoga, Direktur Utama RRI Parni Hadi, Direktur Utama Bank Muamalat U. Saefuddin Noer, Direktur Produksi PT Djarum <b style="color: black; background-color: rgb(255, 153, 153);">Kudus</b> Thomas Budhi Santosa, Sutardji Calzoum Bachri, Emha Ainun Nadjib, Jose Rizal Manua, Sujiwo Tejo, Diah Hadaning, Arie MP Tamba, Kurnia Effendi, Mustafa Ismail, Chavchay Saefullah, Sihar Ramses Simatupang, Fatin Hamama, Jumari HS, Nuzumul Laily, Bambang Supriadi, Bambang Widiatmoko, Rohadi Noor, dan Anita Retno Lestari. Juga akan diisi pertunjukan wayang klithik dan terbang papat, dua bentuk kesenian tradisional yang sudah langka dari <b style="color: black; background-color: rgb(255, 153, 153);">Kudus</b>.</p> <p>Menurut Ketua <b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">KSI</b>, Iwan Gunadi, pada kesempatan itu juga akan diluncurkan buku Perjalanan 12 Tahun <b style="color: black; background-color: rgb(255, 255, 102);">KSI</b>, kiprah dan kumpulan karya para aktivisnya. Menurut ketua umum panitia kongres, Wowok Hesti Prabowo, dan ketua pelaksana, Mukti Sutarman SP, acara ini akan diikuti sekitar 200 pelaku sastra, pengurus cabang-cabang <b style="color: black; background-color: rgb(153, 255, 153);">di</b> berbagai wilkayah <b style="color: black; background-color: rgb(153, 255, 153);">di</b> Indonesia, serta masyarakat <b style="color: black; background-color: rgb(255, 153, 153);">Kudus</b> dan sekitarnya. Peserta juga akan mengunjungi pabrik rokok, pabrik jenang, Museum Kretek, dan Menara <b style="color: black; background-color: rgb(255, 153, 153);">Kudus</b>.<br /></p><br /><p>Sumber: Kompas Cyber Media<br /></p><p>14 Januari <b style="color: black; background-color: rgb(160, 255, 255);">2008</b> </p><p><br /></p></span>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-3254508064103731292008-01-13T10:25:00.000+07:002008-01-13T10:51:05.655+07:00WISATA KOTA KRETEK<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0fEyhSiIasDHqmGUF1b1a5zMA_YRwN5dALfj2ZNKJLx8ho6_35_V9ZMKfrOWpZK5ynvtEESdxaHU8KaMmrAsMMBA3aX48wFhMsIwniE7q82BCoaWcd0AOE2_8b9GTPyeKQRGB18pIJbs/s1600-h/rokok+3.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 169px; height: 143px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi0fEyhSiIasDHqmGUF1b1a5zMA_YRwN5dALfj2ZNKJLx8ho6_35_V9ZMKfrOWpZK5ynvtEESdxaHU8KaMmrAsMMBA3aX48wFhMsIwniE7q82BCoaWcd0AOE2_8b9GTPyeKQRGB18pIJbs/s400/rokok+3.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154798534195360674" border="0" /></a><br /><br /><span style="font-family:Georgia,serif;">Salah satu kebanggaan masyarakat Kudus dan negeri in</span><span style="font-family:Georgia,serif;">i, salah satuny</span><span style="font-family:Georgia,serif;">a adalah adanya pengakuan </span><span style="font-family:Georgia,serif;">dunia internasional bahwa rokok </span><span style="font-family:Georgia,serif;">kretek adalah murni penemuan putera bangsa Indonesia.</span><p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;">Dalam sejarahnya, rokok kretek ditemukan oleh H. </span><span style="font-family:Georgia,serif;">Djamhari </span><span style="font-family:Georgia,serif;">yang kemudian dikembangkan oleh konglomerat Kudus bernama Ki Nitisemito. Ki </span><span style="font-family:Georgia,serif;">Nitisemito sendiri merupakan salah satu legenda dan pengusaha rokok kretek di Indonesia dengan produknya “Bal Tiga” yang t</span><span style="font-family:Georgia,serif;">erkenal pada masany</span><span style="font-family:Georgia,serif;">a. </span> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;">Kini, rokok krete</span><span style="font-family:Georgia,serif;">k telah menjadi salah satu tulang punggung perekonomian rakyat di berbagai daerah seperti Kudus dan Malang. Ratusan ribu tenaga kerja terserap di sini. Tentunya ini meringankan beban Negara untuk menyiapkan</span><span style="font-family:Georgia,serif;"> lapangan</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilIbE7xZSGq4OhQLiwdzHvJ2yzXidOpfI2e6f0reo8Hc8h2i9FLMejxW-4Xz_lWMSm1Ztq4bc_yHxug6yVrfibP6uPgyeLj89-GhNK6Eepn9VW4xoO8PVKTW00lgKFqE3MV4zW_SQgXBU/s1600-h/rokok+5.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 211px; height: 144px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEilIbE7xZSGq4OhQLiwdzHvJ2yzXidOpfI2e6f0reo8Hc8h2i9FLMejxW-4Xz_lWMSm1Ztq4bc_yHxug6yVrfibP6uPgyeLj89-GhNK6Eepn9VW4xoO8PVKTW00lgKFqE3MV4zW_SQgXBU/s400/rokok+5.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154798108993598322" border="0" /></a><span style="font-family:Georgia,serif;"> kerja bagi rakyatnya. Selain itu, pendapatan Negara dari hasil bea cukai perus</span><span style="font-family:Georgia,serif;">ahaan rokok tidak lah sedikit. </span> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;">PT. Drajum Kudus saja, menurut laporan tahun 2006, per hari member</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl-Blh5VpII7nrak5kq54zV50RvPzlCFM7TKdroKz2-rbKTFLADcsWV8JVmEKZbkgdV6XbHObBldfrvcpU5_YIJt4I6sdtIFbcpHozpBDscDqTN4YeyararDObIJbsfNYpuiiXqiQdaCc/s1600-h/rokok+1.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 171px; height: 219px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjl-Blh5VpII7nrak5kq54zV50RvPzlCFM7TKdroKz2-rbKTFLADcsWV8JVmEKZbkgdV6XbHObBldfrvcpU5_YIJt4I6sdtIFbcpHozpBDscDqTN4YeyararDObIJbsfNYpuiiXqiQdaCc/s400/rokok+1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154798418231243666" border="0" /></a><span style="font-family:Georgia,serif;">ik</span><span style="font-family:Georgia,serif;">an kontribusi kepada Negara sekitar 23.32 </span><span style="font-family:Georgia,serif;">Triliun. Ini belum perusahaan rokok lain seperti Sampoerna, Gudang Garam, Bentoel, Nojorono, Sukun, Djambu Bol dan lain sebagainya. Besarnya penghasilan</span><span style="font-family:Georgia,serif;"> Negara dari bea cukai rokok, ini tentu berperan sangat signifikan bagi pembangunan Negara.</span> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"><br /></p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;"><b>Musem kretek </b></span> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;">Segala sesuatu pasti punya sejarah. Tak terkecuali rokok kretek ini. Keberhasilan perusahaan-perusahaan rokok kretek raksasa yang ada, bukanlah datang dan didapat secara tiba-tiba. Tetapi s</span><span style="font-family:Georgia,serif;">ejarah panjang dan perjalanan yang melelahkan harus dilalui.</span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgixyaSjzjTsvE9_XWkzd0OTYMtdVlJ4hUoxPTS5H7Fw99iLRnlYvKasktOLm3Dxm2R0aTT-ltzx53NHg0QRGBTAtoh3hgp7tRXKTFk2KmGBjia5I8wIGKoARGG0Gt3vGKYhfCdnLhMEDQ/s1600-h/rokok+4.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 265px; height: 168px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgixyaSjzjTsvE9_XWkzd0OTYMtdVlJ4hUoxPTS5H7Fw99iLRnlYvKasktOLm3Dxm2R0aTT-ltzx53NHg0QRGBTAtoh3hgp7tRXKTFk2KmGBjia5I8wIGKoARGG0Gt3vGKYhfCdnLhMEDQ/s400/rokok+4.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154797795460985698" border="0" /></a> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;">Sejarah panjang dan perjalanan perkretekan di Indonesia, dapat kita baca dan saksikan dalam museum kretek yang ada di Kudus. Sebuah museum yang di dalamnya sejarah rokok kretek terseimpan. Mesuem ini juga mempunyai miniature proses pembuatan rokok mulai dari awal hingga dipasarkan. </span> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;">Saying, keberadaan museum ini kurang begitu dikenal oleh masyarakat secara luas. Padahal, museum ini selain sebagai tujuan wisata, juga bisa dijadikan sebagai tempat riset (penelitian) ilmiah pelajar</span><span style="font-family:Georgia,serif;"> dan mahasiswa. </span> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;">Karenanya, pemerintah daerah hendaknya memperhatikan keberadaan yang secara structural, seharusnya berada di bawah dinas pariwisata dan kebudayaan. Pertama, memperbanyak sosialisasi tentang keberadaan museum ini hingga tingkat nasional dan internasional. </span> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;">Kalau </span><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtihrNza2epfoiqoyRNLc_H6EfrVcEsB7xfH75wiyCV4S4sjOaq1tb5h_RQpZuVv4sX4jwsOPMqjYpS0fKw-ay24fF4-SrXC8zWgZ7O6Sm26pS-L1J4beJYn1PlAfTDszlUxWvwFDxhbQ/s1600-h/rokok+2.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 212px; height: 130px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgtihrNza2epfoiqoyRNLc_H6EfrVcEsB7xfH75wiyCV4S4sjOaq1tb5h_RQpZuVv4sX4jwsOPMqjYpS0fKw-ay24fF4-SrXC8zWgZ7O6Sm26pS-L1J4beJYn1PlAfTDszlUxWvwFDxhbQ/s400/rokok+2.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154798276497322882" border="0" /></a><span style="font-family:Georgia,serif;">mau jujur, sosialisasi di tingkat local dan regional terhadap keberadaan museum kretek ini sangat lah kurang. Sehingga kurang dikenal. Ironisnya, museum cagar budaya ini dijadikan sebagai ajarng memadu kasih para remaja.</span></p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;"><i>Kedua</i>, mempercantik museum dan penambahan fasilitas. Keberadaan museum kretek saat ini, kurang lah menarik bagi pengunjung. Selain koleksi yang terlihat kotor, fasilitas pendukung yang bisa merangsang pengunjung untuk datang juga sangat kurang. Hanya ada satu bangunan pendukung, yaitu rumah adat sumbangan dari PT. Djarum. </span> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;"><i>Ketiga</i>, menjalin kerjasama dengan berbagai perguruan tinggi dan dinas terkait untuk melaksanakan riset serta diskusi dan seminar. Dengan ini, maka sosialisasi secara tidak langsung akan lebih meluas di kalangan masyarakat. </span> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"><br /></p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;"><b>Wisata Kretek</b></span></p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;">Sebagai satu-satunya kota yang memiliki museum perkretekan, maka sudah selayaknya hal itu bisa memberikan kontribusi positif. Tidak hanya sebagai tujuan wisata sejarah, tetapi di lain pihak juga memberi wacana tersendiri tentang intelektualisme dan jarring perekonomian kerakyatan yang melingkari. </span> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;">Untuk mewujudkan museum kretek sebagai satu-satunya wisata kota kretek di Indonesia, sebenanrnya tidak terlalu sulit. Karena museum ini dengan “sarana pendukung” yaitu kawasan kuliner makanan khas Kudus Lentog Tanjung dan Soto Ayam Pak Denuh. </span> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;">Selain itu, tak jauh dari sana, juga terdapat pusat jenang Kudus Mubarokfood Cipta Delicia dengan produknya yang sudah terkenal hingga ke berbagai Negara seperti Brunai, Malaysia, Abu Dhabi, Arab Saudi, Singapore bahkan Amerika. </span> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;">Namun niatan itu, tidak akan berarti tanpa adanya dukungan dan perhatian pemerintah setempat dan tentu saja oleh persatuan perusahaan rokok yang ada. </span> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"> <span style="font-family:Georgia,serif;">Pendek kata, sinergitas antara pemerintah daerah dan pengusaha rokok kretek menjadi sesuatu yang wajib dilakukan, agar mewujudkan kudus sebagai pusat wisata kota kretek, tidak lagi sekadar wacana. </span> </p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; font-weight: bold; font-style: italic;" align="right"><span style="font-family:Georgia,serif;">Rosidi,</span></p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm;" align="right"><span style="font-family:Georgia,serif;"><i>Warga Kudus, Editor buku “Kudus Menjawab Tantangan Global”</i></span></p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"><br /></p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"><br /></p> <p style="text-indent: 0.64cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 150%;" align="justify"><br /></p>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-49860767186581570712008-01-11T15:39:00.001+07:002008-01-18T16:25:07.955+07:00MEMUPUK HARAPAN YANG NYARIS KANDAS<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDZcRdto8bKM0Ec7B3Z5YPyZu9SMrRQ7oi2y2bhsaTRhG-eGPIJSaqbLbpfK3DrMQB07wQBBV6Pr4fOjzF7lB7Pr8H46TQSt3uun3uDmramRde5lSawmTWejirtriYexNP8I8IMTCP7X4/s1600-h/guru+tunanetra.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer; width: 294px; height: 205px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhDZcRdto8bKM0Ec7B3Z5YPyZu9SMrRQ7oi2y2bhsaTRhG-eGPIJSaqbLbpfK3DrMQB07wQBBV6Pr4fOjzF7lB7Pr8H46TQSt3uun3uDmramRde5lSawmTWejirtriYexNP8I8IMTCP7X4/s400/guru+tunanetra.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156743656164242722" border="0" /></a><span style="font-weight: bold;">Panti Sosial Bina Netra Pendowo Kudus</span><br /><br /><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">Terlahir cacat memang tidak menyenangkan. Namun itu tidak harus menjadi alasan larut dalam kesedihan. Karena harapan untuk mewu</span><span style="font-weight: bold; font-style: italic;">judkan impian dan cita - cita, tetap terbuka lebar.</span><br /><br />MEMASUKI halaman Panti Tuna Netra dan Tuna Rungu Wicara (PTN & TRW) Pendowo Kudus, suasana nampak sepi. Hanya beberapa pegawai yang berseliweran dan dua orang yang saat itu lagi duduk-duduk di pos penjagaan.<br />Maklum, karena siang itu, saat kami bertandang, para siswa panti sedang makan siang bersama. Saat kami diajak melihat-lihat ruang makan panti tersebut, nampak para siswa sedang menikmati masakan ala kadarnya. Mereka duduk berjajar. Di sebelah barat ruangan, duduk berjajar murid Tuna Netra. Sementara di sebelah timur, murid Tuna Rungu.<br />Sesekali, gelak tawa mereka terdengar, menimpali sendau gurau kawan-kawannya yang terdengar kocak saat bercanda. Televisi 14 inchi di ruangan itu, juga menjadi teman setia mereka saat makan dan istirahat.<br />Usai makan, mereka membaca do’a bersama, sebagai ucapan syukur pada Tuhan atas nikmat yang telah diberikannya. Setelah itu, sekelompok siswa membersihkan ruang makan. Sebagian lain nampak membawa piring dan peralatan makan untuk dicuci.<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguo2q3yq7d-tRlHmhzw3nIuOvx2pDgKHAtYf8ApTDhdf0BwRd1f-2rRofwAUnKyHGs9JwPCNKbLyGmJhIoAFcGSCADJ0wZw8QzcKln-rBMzPBTn6jN8D5mURC7U4O_R6BUe4ghdVHD8o8/s1600-h/braille+tunanetra.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 267px; height: 193px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEguo2q3yq7d-tRlHmhzw3nIuOvx2pDgKHAtYf8ApTDhdf0BwRd1f-2rRofwAUnKyHGs9JwPCNKbLyGmJhIoAFcGSCADJ0wZw8QzcKln-rBMzPBTn6jN8D5mURC7U4O_R6BUe4ghdVHD8o8/s400/braille+tunanetra.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156744433553323330" border="0" /></a><br />“Meski Tuna Netra dan Tuna Rungu, mereka tetap harus belajar berdidiplin, bergotong royong, membagi tugas dan saling membantu,” kata Anna Setyowati S.Sos, pegawai urusan penyantun yang saat itu mendampingi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Serba – serbi Panti</span><br />Keberadaan PTN & TRW Pendowo Kudus yang beralamat di Jalan Pendowo No.10 Mlati Lor, ternyata memberi harapan tersendiri bagi para penyandang Tuna Netra dan Tuna Rungu. Tidak hanya di Kudus, juga para penyandang cacat serupa dari berbagai kota atau kabupaten di negeri ini. Paling tidak, itulah yang dirasakan Rasyidi, salah seorang siswa Tuna Netra yang berasal dari Demak. Lelaki kelahiran Jatisono, Gajah, Demak 30 tahun silam ini, merasa beruntung karena bisa belajar di Pendowo. “Saya sangat bersyukur bisa belajar di sini. Kalau di rumah, pasti saya cuma bisa bengong. Di sini banyak teman, bisa belajar, terutama belajar pijat untuk masa depan saya,” katanya.<br />Saat ini, lanjut laki-laki yang sebenarnya bercita-cita menjadi atlet Tolak Peluru, Saya menekuni pijat, sebagai bekal mencari rizki setelah lulus dari sini. “Meski buta, saya nggak bisa bergantung dengan orang lain terus-menerus.”<br />Tidak hanya Rasyidi. Perasaan yang sama dikemukakan Muallifah, penghuni panti asal Colo Kudus. Ia yang baru setengah tahun belajar di panti, merasa senang karena mempunyai banyak teman di sini. “Di sini saya banyak teman yang bisa diajak bercanda,” ungkapnya.<br />Gadis yang berperawakan manis ini, meski sebenarnya tidak mengalami Tuna Netra maupun Tuna Rungu, namun oleh salah seorang anggota keluarganya dititipkan di Panti. “Daya berpikirnya jauh di bawah rata-rata orang normal. Makanya ia ditaruh di sini,” kata salah seorang pegawai.<br />Meski kebanyakan penghuni panti mengaku senang tinggal di panti Pendowo ini, namun ada juga yang kurang menikmati rasa kekeluargaan yang terbina. “Tidak semangat. Semangatnya kalau sore saja. Nyanyi-nyanyi,” ujar Noor Shodiq, penghuni panti asal Limbangan, Kendal<br />Namun, setelah ditanya lebih jauh, ternyata diakui bahwa ia baru beberapa bulan tinggal dan belajar di panti. Yaitu sejak Januari 2007 lalu.<br />Rasa kekeluargaan yang ada di Pendowo, ternyata menjadi sesuatu yang menjadikan para penghuninya kerasan, disamping alasan lain yang dimiliki masing-masing penghuni panti.<br />Darmi dan Sumi’ah, misalnya. Dua ibu ini merasa sangat senang karena bisa membantu anak-anak panti. “Di sini gajinya besar. Gajinya pahala. Nanti kalau di akhira<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjObqaMNfA9hWk8nRfCMa2kyjdQbs6Gm3w9lya4FM3vfuMFztyUMZt1XKfViwPuDVWvkq1qF-cd_dGQ55SqQDWYSmZ2osQHZ-A2EO2KhzU6r6KYaXmvI_4f_cGqK5ENq9_YZ0kru3LrqDw/s1600-h/masas+tunanetra.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer; width: 297px; height: 198px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjObqaMNfA9hWk8nRfCMa2kyjdQbs6Gm3w9lya4FM3vfuMFztyUMZt1XKfViwPuDVWvkq1qF-cd_dGQ55SqQDWYSmZ2osQHZ-A2EO2KhzU6r6KYaXmvI_4f_cGqK5ENq9_YZ0kru3LrqDw/s400/masas+tunanetra.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5156743991171691826" border="0" /></a>t,” kata mereka berkelakar<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Ramah dan Sabar </span><br />Apa yang menjadikan para peng-huni Panti merasa nyaman dan betah? “Bapak dan Ibu guru dan pembimbingnya ba- ik dan sabar,” ujar Rasyidi. Penilaian serupa dikemu-kakan teman-temannya saat ditanya IK tentang kesannya tinggal di Pendowo.<br />Keramahan dan kesabaran para pembimbing itulah, yang rupanya membuat mereka para penghuni Panti nyaman. Selain ilmu dan ketrampilan lain bagi masa depan mereka tentunya.<br />Masalah keramahan dan kesabaran para pembimbing di panti, ternyata menjadi syarat mutlak yang harus dimiliki para pegawai. “Ya, kami di sini harus sabar dan bertindak seramah mungkin terhadap anak-anak. Agar mereka kerasan. Karena kita menghadapi orang yang tidak biasa, tetapi orang-orang yang memiliki kelemahan secara fisik,” tutur Chasanatin, SH. kepada IK yang dibenarkan, yang didampingi Anna Setyowati S.Sos.<br />Ya, keramahan dan kesabaran itulah, yang ditanamkan para Bapak dan Ibu pembimbing di Panti, sebagai bekal mengarungi hidup selepas dari Panti. “Keramahan dan kesabaran itu pula yang memupuk harapan orang-orang kurang beruntung itu yang nyaris kandas, karena keadaan,” terang Chasanatin. <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">[J] Rosidi, Nasrur </span>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-22598220886361946082008-01-11T10:44:00.000+07:002008-01-11T11:00:11.309+07:00PENTAS AMAL DA LAM GAMBAR<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMCE1o5bBTf2gS0Q3LKcNI7tnFbDZ3ABnlkbRvzDj-oxIUDp3VrIUDp0MO9Tk20-asA7iVhO0_F2s6pjNvNx6fkhCJ6ynDxF9ohQ3jT2o9Bjjyvdh_YSNcHd9jbBHLMCcGvMWZevnElIw/s1600-h/wafer+yoi.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhMCE1o5bBTf2gS0Q3LKcNI7tnFbDZ3ABnlkbRvzDj-oxIUDp3VrIUDp0MO9Tk20-asA7iVhO0_F2s6pjNvNx6fkhCJ6ynDxF9ohQ3jT2o9Bjjyvdh_YSNcHd9jbBHLMCcGvMWZevnElIw/s400/wafer+yoi.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154063746895393618" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSgp818deV2cd0sn-KfaT5CDoPH4nzWMEuiecs328XGKx7rDwhQdmC9mDKyTtxHc-Z7jZt-fzT_P1gdAQ_DvkRJHAyH0eYJ-giZdFUEcn4Mzau7APf9yYLbq_iO1g6mYfDr2XmgI0SVxs/s1600-h/image+KPJS.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjSgp818deV2cd0sn-KfaT5CDoPH4nzWMEuiecs328XGKx7rDwhQdmC9mDKyTtxHc-Z7jZt-fzT_P1gdAQ_DvkRJHAyH0eYJ-giZdFUEcn4Mzau7APf9yYLbq_iO1g6mYfDr2XmgI0SVxs/s400/image+KPJS.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154063424772846402" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip597-15-e9nOy8Alptm8xernutcmO9FzQYGxKLiYHYJyYr0emfMNgolHfnh46p-23DWKx589B69GkMeLSLzK4_QIxqrG2Md9SkVYYgpVvjmWycLXL8edoavqxdVoGOUIBQ4YlxsdmJVo/s1600-h/pentas+amal+image.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEip597-15-e9nOy8Alptm8xernutcmO9FzQYGxKLiYHYJyYr0emfMNgolHfnh46p-23DWKx589B69GkMeLSLzK4_QIxqrG2Md9SkVYYgpVvjmWycLXL8edoavqxdVoGOUIBQ4YlxsdmJVo/s400/pentas+amal+image.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154062634498863922" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8UzpSa4DQBbwirumBLCSfpt9vxSMxr7Sa9Cfhj1kpNkNK4HdClBbWEdv-AUS77x9NXZj-WLhxQQuPep7PwwzUZwVSuRli0MPPxJUISUQ1InFGsKdDq8V5Jb34CIByDQNN4rtcnbTvpDM/s1600-h/Raida.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh8UzpSa4DQBbwirumBLCSfpt9vxSMxr7Sa9Cfhj1kpNkNK4HdClBbWEdv-AUS77x9NXZj-WLhxQQuPep7PwwzUZwVSuRli0MPPxJUISUQ1InFGsKdDq8V5Jb34CIByDQNN4rtcnbTvpDM/s400/Raida.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154062179232330530" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW_ISkVudM_7OCab-RLonzMXSkp2vbPcRdbSiI0hsDZwejz3-yEfVkByjvg6srphvgYiqLVmfaFbCsBQ91UCL7_c60xvGBCCIK5A9oo8pEQxR4-eNjkvmERD7jbkH-iHfiRSJFHvFpqCY/s1600-h/wafer+1.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiW_ISkVudM_7OCab-RLonzMXSkp2vbPcRdbSiI0hsDZwejz3-yEfVkByjvg6srphvgYiqLVmfaFbCsBQ91UCL7_c60xvGBCCIK5A9oo8pEQxR4-eNjkvmERD7jbkH-iHfiRSJFHvFpqCY/s400/wafer+1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154061139850244882" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVw0gqPSDGvQsKyJNRUGZzkkzTLHYFPbNNCFGIHDFcuLoJr0VyO3r9QNLIvJxhNa_s6S2RUYcwSw4x2ORsITkVsj9_hbpSaaGlTDbUv83JYNztphsMutvtRocYOq6-fmfKQBzovioTPFs/s1600-h/BNB.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiVw0gqPSDGvQsKyJNRUGZzkkzTLHYFPbNNCFGIHDFcuLoJr0VyO3r9QNLIvJxhNa_s6S2RUYcwSw4x2ORsITkVsj9_hbpSaaGlTDbUv83JYNztphsMutvtRocYOq6-fmfKQBzovioTPFs/s400/BNB.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154060353871229698" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuF7KA0jndfyCx3iQROO5DHefPMGNfpfsiawP_1cX7wIRH3LuPbHT_V-j417D-S01mhNHJRajnFR9YjZBI8bj6wyQvcfRO3PjLkotnKJZrK0u0Gu6xcpibdSMNDzxERvuTsSxjBZK0qQ4/s1600-h/B+n+B+image.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiuF7KA0jndfyCx3iQROO5DHefPMGNfpfsiawP_1cX7wIRH3LuPbHT_V-j417D-S01mhNHJRajnFR9YjZBI8bj6wyQvcfRO3PjLkotnKJZrK0u0Gu6xcpibdSMNDzxERvuTsSxjBZK0qQ4/s400/B+n+B+image.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154060066108420850" border="0" /></a>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-22532077064627910152008-01-11T10:35:00.000+07:002008-01-11T10:42:53.715+07:00SEMARAK PENTAS AMAL<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgom8qROOMuMIK6nBAEEGnb9fWqzx4YLv0OQ73TaklF1R3lmyzzfH5rUoV__pBRrz0Z72mxFRV3KiJ8gO1YC6vuai0F9QwNykAKouY5wHQgTr-JjYCFpp2hrbkKhJdthfJWlskedWdTHQ/s1600-h/image+KPJS.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjgom8qROOMuMIK6nBAEEGnb9fWqzx4YLv0OQ73TaklF1R3lmyzzfH5rUoV__pBRrz0Z72mxFRV3KiJ8gO1YC6vuai0F9QwNykAKouY5wHQgTr-JjYCFpp2hrbkKhJdthfJWlskedWdTHQ/s400/image+KPJS.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154059275834438370" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgldCGOsWRAC8GlFHqw118QHnRgiD8s5V78ciHyFFze7b-5qfYEJc2nPt0TYKmccWpwkYPq5LHQYI_QVpCKdImuv6C5YOF7UbaNksC-XMK9tambEZ1NftZ_gNA60W0tw8epm3pyH7X2quw/s1600-h/pentas+amal+image.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgldCGOsWRAC8GlFHqw118QHnRgiD8s5V78ciHyFFze7b-5qfYEJc2nPt0TYKmccWpwkYPq5LHQYI_QVpCKdImuv6C5YOF7UbaNksC-XMK9tambEZ1NftZ_gNA60W0tw8epm3pyH7X2quw/s400/pentas+amal+image.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154059065381040850" border="0" /></a><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9ojN5antKiD76RAH-DYWHa-3XUqhgh771IsMXjxLKi5HZGXARIo6f6wRNpYr5UGxhkIlRdx2VNp-oXTuHE0OTfbSK_8506VYb2Kg8LSuRhrklU2xaKbUWFCFLe5szKOPMFEhXrY7Jj5E/s1600-h/wafer+1.jpg"><img style="margin: 0pt 0pt 10px 10px; float: right; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh9ojN5antKiD76RAH-DYWHa-3XUqhgh771IsMXjxLKi5HZGXARIo6f6wRNpYr5UGxhkIlRdx2VNp-oXTuHE0OTfbSK_8506VYb2Kg8LSuRhrklU2xaKbUWFCFLe5szKOPMFEhXrY7Jj5E/s400/wafer+1.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5154058610114507458" border="0" /></a><br />Kamis (10/1), pentas amal peduli bencana banjir di kota Kudus berlangsung meriah. Acara tersebut dimeriahkan oleh Wafer Band, Locomotive, KPJS Semarang, B n B, Raida dan beberapa band pendukung lain.<br />Acara yang dimulai sekitar jam 09.00 itu baru selesai pada jam 02.00 siang. Sementara hasil pengumpulan dana dari pentas tersebut, akan dibelikan pelalatan sekolah bagi anak-anak korban banjir. <span style="font-weight: bold; font-style: italic;">[J] Rosidi</span>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-19856338494456498162008-01-09T15:07:00.000+07:002008-01-13T11:15:32.219+07:00REFLEKSI AKHIR TAHUN HIJRIYAH<strong>(JANGAN MENGAKU KALAH SEBELUM KE SURGA)</strong><br /><div><div><div><strong></strong><br />Cakrawala masih membentang di ufuk timur, semesta berpesta pora. Rasanya seperti mimpi, meneraw<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFiV6dxAhjwWBpHJOLyYFEfWarPu9p48EvPlSKkEcbL1zN2vHRYOU8rCa5Sr3nxoda1Znbf046bwGV22Q2KI-Tmy8-16LMDrwGenxXhGHhWjS6btbiQrmMn7kJrVAhyphenhyphenMtYAz1l2gmD8qw/s1600-h/kaligrafi+2.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5153388505022018226" style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left; width: 208px; height: 177px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiFiV6dxAhjwWBpHJOLyYFEfWarPu9p48EvPlSKkEcbL1zN2vHRYOU8rCa5Sr3nxoda1Znbf046bwGV22Q2KI-Tmy8-16LMDrwGenxXhGHhWjS6btbiQrmMn7kJrVAhyphenhyphenMtYAz1l2gmD8qw/s400/kaligrafi+2.jpg" border="0" /></a>ang nan jauh dalam angan –angan dan khayalan. Tapi ini kenyataan, ketika pagi masih menyapa dengan lembutnya penuh kehangatan.<br />Semangat baru tumbuh dalam sebuah awal perjalanan kehidupan, menapaki hari yang penuh dengan keceriaan, penuh dengan warna berpadu dalam indahnya pelangi. Mengesankan, menakjubkan, seperti sesuatu jiwa baru untuk sebuah harapan.<br />“Hari ini harus lebih baik dari kemarin”. Tekad yang tertanam menumbuhkan semangat juang, semangat berusaha dan bekerja keras memperbaiki diri, memperbaiki hati dalam rangka mendekatkan diri pada Illahi.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik6ICpVlFhMKWcIANsCd0GlbCFMZs5L2UTRqoo2_RHjQ1XQwuvm7PwyDzhesn5qYbEX63UoYNyj3iEV0ZUfgz0Wxstfyn-K9wXEPpXdRcNPvO44BWVT6wH5F7blqr-ftOJoYw0e_B1-xA/s1600-h/kaligrafi+1.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5153388127064896146" style="margin: 0px 0px 10px 10px; float: right; width: 280px; height: 209px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEik6ICpVlFhMKWcIANsCd0GlbCFMZs5L2UTRqoo2_RHjQ1XQwuvm7PwyDzhesn5qYbEX63UoYNyj3iEV0ZUfgz0Wxstfyn-K9wXEPpXdRcNPvO44BWVT6wH5F7blqr-ftOJoYw0e_B1-xA/s400/kaligrafi+1.jpg" border="0" /></a><br />Perjalanan hidup yang berat membentang, diantara batu dan kerikil tajam yang siap menerjang, menghantam akan menjadi penghalang dalam menempuhnya. Tapi keyakinan penuh dan optimis dalam menghadapi segala rintangan akan menjadikan kita tetap tegar, berdiri tegak menyosong masa depan.<br />”Bergerak”, jangan diam menapaki kehidupan. Karena bumi masih berlari berputar mengelilingi matahari. Selama ada asa di jiwa, nadi yang bergetar memompa darah dan jantung yang berdetak bahkan nafas yang masih berhembus. Pantang rasanya berputus asa, mengaku kalah sebelum menuju syurga.<br />Kesabaran menjalani kehidupan, keistiqomahan dalam segala aktivitas kebaikan yang kita lakukan adalah kunci menuju kesuksesan dan tiket kita meraih syurga..<br />Semoga Allah senantiasa menguatkan langkah – langkah kita untuk melakukan perubahan, melakuk<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAk_9X73Na8Ez3L7s1MGFhtYW1ErA3eLsD0ShCLxC0-l1sAqNgpubODlxbyGKWpIX68iUgoOM-rMkNPTbplxzRJ5ee97yn0YJVMugkiupzVR-8Kj5Zzuc50jlpMCh8Zwfz0xr5je9l6Hs/s1600-h/kaligrafi+3.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5153388376172999330" style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left; width: 233px; height: 257px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiAk_9X73Na8Ez3L7s1MGFhtYW1ErA3eLsD0ShCLxC0-l1sAqNgpubODlxbyGKWpIX68iUgoOM-rMkNPTbplxzRJ5ee97yn0YJVMugkiupzVR-8Kj5Zzuc50jlpMCh8Zwfz0xr5je9l6Hs/s400/kaligrafi+3.jpg" border="0" /></a>an perbaikan diri dan hati dan menjadikan momentum Hijriyah sebagai tanda hijrahnya kita kepada Allah SWT.<br />”Lakukan apa yang mampu kamu amalkan. Sesungguhnya Allah tidak jemu sehingga kamu sendiri jemu”. (HR. Bukhari)<br />“Amalan-amalan yang paling disukai Allah ialah yang lestari (langgeng atau berkesinambungan) meskipun sedikit”. (HR. Bukhari)<br />”Barang siapa berhijrah di jalan Allah, niscaya mereka mendapati di muka bumi ini tempat hijrah yang luas dan rezeki yang banyak. Barang siapa keluar dari rumahnya dengan maksud berhijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, kemudian kematian menimpanya (sebelum sampai ke tempat yang dituju), maka sungguh telah tetap pahalanya di sisi Allah. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang” (QS 4 : 100). Semalat Tahun Bari 1 Muharram 1429 H. <strong><em>[J] Margo Widilaksono. </em></strong><br /><strong></strong><br /><em>Diambil dari milis Sekolah Kehidupan</em></div></div></div>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-72045088564074791562008-01-09T14:30:00.000+07:002008-01-13T11:09:36.911+07:00BANJIR DATANG, SAATNYA JADI RELAWAN<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfkZH04SBFaqwOFDPSM60Ak_6K49OVRWRRXC55JxFcxZUQf-cL0Mo9W1Ae4yKDm7E6ssDtw9c_lyus1vUiZ2aI7MVHXfvS0sQhrGOvkCgYOwGSD2KCnd2TfbaGg30g7AxgpdnNaQnKcrc/s1600-h/Ibu-ibu+sedang+sibuk+memasak+di+dapur+umum.bmp"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5153379056093966978" style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left; width: 281px; height: 211px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgfkZH04SBFaqwOFDPSM60Ak_6K49OVRWRRXC55JxFcxZUQf-cL0Mo9W1Ae4yKDm7E6ssDtw9c_lyus1vUiZ2aI7MVHXfvS0sQhrGOvkCgYOwGSD2KCnd2TfbaGg30g7AxgpdnNaQnKcrc/s400/Ibu-ibu+sedang+sibuk+memasak+di+dapur+umum.bmp" border="0" /></a><div>Hawa panas dan asap yang mengepul dari Dapur Umum di samping Gedung Olah Raga (GOR) Kudus itu membuat pori-pori Ibu-ibu yang sedang bertugas memasak, berkeringat. Sesekali, mereka menyeka keringat dari keningnya. Letih dan lelah tak bisa disembunyikannya. Namun begitu, mereka tetap ceria dan sesekali bercanda ria satu sama lain.<br />Hawa dingin karena hujan yang baru saja reda, tak dipedulikannya. Di bawah tenda yang tidak cukup besar itu, mereka terus memasak. Karena ribuan nyawa para korban banjir yang lapar, menanti dengan harap. Dan dari dapur umum itulah, kebutuhan makan dan minum sehari-hari para korban banjir itu tercukupi.<br />Kesibukan juga terlihat di halaman GOR. Dengan beralaskan tikar, ibu-ibu itu membungkus nasi dengan lauk ala kadarnya yang selesai dimasak. Dengan cekatan jari-jari lentik para perempuan yang merelakan waktunya untuk keluarga itu harus tersita, untuk membantu saudara sesama yang sedang terkena musibah banjir.<br />Kerumunan para pengungsi dan anak-anak korban banjir serta relawan-relawan yang bertugas, menambah ramainya suasana di luar gedung yang dijadikan tempat pengungsian para warga korban banjir. Sementara di halaman GOR, nampak tenda-tenda relawan dan posko bantuan dari berbagai perusahaan dan organisasi juga nampak.<br />Ya, sejak Kamis (27/12/2007) lalu, banjir menggenangi beberapa kawasan di Kudus dan sekitarnya. Beberapa Desa yang terkena banjir diantaranya Desa Kalirejo, Medini, Babalan (Undaan), Karangturi, Mejobo dan Payaman.<br />Banyak para relawan yang turun tangan membantu para korban banjir. Tim SAR, Kepolisian, TNI, Organisasi-organisasi massa dan kepemudaan. Namun, siapa yang pernah memperhatikan perjuangan mulai para juru masak di dapur umum, yang harus lelah untuk menyiapkan makan bagi para korban banjir itu?<br />24 Jam<br />Seringkali tak terbayangkan. Bahkan tidak terlintas sama sekali. Padahal betapa sangat berjasanya mereka. Perempuan-perempuan yang bertugas bertugas di dapur umum, memasak nasi bagi para korban bencana alam tersebut. Mereka lah yang berjuang, agar para korban tersebut tidak kelaparan.<br />Senin (31/12/2007) lalu, misalnya. Mereka yang bertugas di dapur umum itu harus masak untuk sekitar enam ribu pengungsi dari berbagai titik korban banjir di Kudus. "Dapur umum ini memasak selama 24 jam," kata Marjin, koordinator dapur umum dari RT 3 RW IV Wergu Wetan Kota Kudus.<br />Pengakuan Marjin ini di benarkan oleh Ny. Suparyoto, isteri Camat Kota. "24 jam itu kita bagi dalam beberapa shift. Setiap shift ada sekitar 15 sampai 20 petugas," kata Bu Camat yang saat itu sedang membungkus nasi bersama para relawan lain di halaman GOR.<br />Relawan dapur umum ini, berasal dari berbagai organisasi dan warga sekitar. Pak Marjin, misalnya, adalah kordinator RT 3 RW IV Wergu Wetan, yang tidak jauh letaknya dari GOR tersebut. Sementara Ibu Suparyoto, mengkoordinir Ibu-ibu PKK dari berbagai kelurahan yang ada di wilyah kecamatan Kota.<br />Selain Pak Marjin dan Ibu Suparyoto, ada juga Ibu Suaji. Dia merupakan koordinator dari isteri-isteri angota Polri (Bhayangkari) yang ada di Kudus. "Kebetulan Saya dipercaya untuk mengkoordinir teman-teman bhayangkari," ujar isteri anggota Polsek Jati ini.<br />Selain dapur umum yang ada di GOR, kesibukan di dapur umum juga terlihat di halaman kantor Dinas Pariwisata dn Kebudayaan (Disparbud) Kudus. Selain ibu-ibu yang bertugas memasak nasi, sebagian ibu-ibu yang lain dibantu oleh mahasiswi dari STAIN Kudus dan Universitas Muria Kudus (UMK), mengupas bawang merak dan bumbu lain untuk memasak.<br />"Kita harus selalu siap. Karena nasi-nasi ini bukan untuk pengungsi yang ada di GOR sini saja. Tetapi untuk para korban banjir yang ada di tempat lain," terang Ibu Sunari, relawan dari PMI Cabang Kudus.<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmI6WlZTa0t1HUiqS_IlEF_aomdZ5hZdpC8YAQLMq8QtEsjr8jdS9bSQucDsPOf7EY9suFltpunC4DpB9XtYNs9qehW1IGryH2G4vOmPLEOpRskEM12kZvH0uImtLt0vsfpCJA7DPXSAo/s1600-h/Ibu-ibu+sedang+sibuk+memasak+di+dapur+umum.bmp"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5153376491998491250" style="margin: 0px 0px 10px 10px; float: right; width: 332px; height: 248px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgmI6WlZTa0t1HUiqS_IlEF_aomdZ5hZdpC8YAQLMq8QtEsjr8jdS9bSQucDsPOf7EY9suFltpunC4DpB9XtYNs9qehW1IGryH2G4vOmPLEOpRskEM12kZvH0uImtLt0vsfpCJA7DPXSAo/s400/Ibu-ibu+sedang+sibuk+memasak+di+dapur+umum.bmp" border="0" /></a><br />Lelah tak bisa ditutupi oleh ibu-ibu yang bertugas memasak di dapur umum untuk korban banjir tersebut. Namun begitu, mereka ikhlas melakukannya. "Ya, seneng bisa membantu sesama. Membantu orang-orang yang lagi kesusahan karena musibah," kata Ny. Supatoyo.<br />Sementara itu, mereka yang terkena musibah banjir juga bersyukur karena sudah dibantu meringankan beban mereka. Sebagaimana yang dikatakan Ibu Tuminah dan Suparni, pengungsi yang saat ini sedang membantu kesibukan di dapur umum. "Alhamdulillah, mas, kita sudah dibantu meringankan beban ini." <strong><em>[J] Rosidi<br /></em></strong><br /><br /><div>Dimuat Suara Merdeka<br />9 Januari 2008 </div></div>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-245507276257453582008-01-09T14:18:00.000+07:002008-01-13T11:21:37.535+07:00Riwayat Simpang Tujuh Menjelang Pilkada<strong>Oleh Zamhuri<br /></strong><div><br /><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvu_qxORFHWjC3y3gDoHhI97djGZh2hEpHmBP7ED3Zh10EcZkJU6kwky7pTFxPWZa2C7B2CbyTKGoaswgMXSyLaNX1hdIkaftHrFmZJoMLWdexSubzbjN-8WdqN3hatWGjYPnkkCu8whw/s1600-h/gambar+pilkada.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5153373760399290978" style="margin: 0px 0px 10px 10px; float: right; width: 421px; height: 125px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgvu_qxORFHWjC3y3gDoHhI97djGZh2hEpHmBP7ED3Zh10EcZkJU6kwky7pTFxPWZa2C7B2CbyTKGoaswgMXSyLaNX1hdIkaftHrFmZJoMLWdexSubzbjN-8WdqN3hatWGjYPnkkCu8whw/s400/gambar+pilkada.jpg" border="0" /></a><br /><div align="left">Hari Minggu atau libur yang cerah, di kawasan Simpang Tujuh Kudus, sejak pagi buta habis subuh, ramai didatangi oleh masyarakat Kudus dan sekitarnya. Mereka datang satu per satu atau bergerombol menuju kawasan tersebut umumnya untuk melakukan aktifitas olahraga pagi, jalan atau lari pagi. Bagi yang menginginkan jalan sehat di bagian pinggir bagian dalam lapangan terdapat fasiltitas seperti terapi akupuntur yang berbentuk jalan bergerigi dari batu kerikil yang tertata rapi sepanjang lingkaran lapangan. Bagi yang suka lari biasanya memakai jalur bagian pinggir paling luar lapangan. Ada juga masyarakat terutama anak-anak dan remaja menggunakan tengah lapangan untuk bermain sepak bola, walau ada larangan untuk tidak bermain sepak bola di tengan lapangan.<br />Bagi kelompok anak-anak muda melakukan aktivitas nongkrong di sekitar lapangan atau sudut lain kawasan simpang tujuh, untuk melakukan aktifitas "olah raga mata" (cuci mata). Seakan ada magnit, makin lama makin banyak masyarakat yang datang, sehingga bisa repot untuk melakukan olah raga, jalan atau lari harus hati-hati, karena situasi makin ramai dan padat. Selain hari minggu atau libur, kawasan simpang tujuh, memang menjadi alternatif tempat rekreasi olah raga bagi masyarakat, tetapi volumenya tidak seramai di hari Minggu atau libur.<br />Fenomena ini, bisa juga kita jumpai di kota-kota lain yang memiliki fasilitas serupa yang berbentuk alun-alun di tengah kota. Misalnya di kawasan alun-alun Kota Pati, Kota Solo dan Kawasan Simpang Lima Semarang, masyarakat melakukan aktifitas olahraga di pagi hari. Aktifitas rekreasi olah raga pagi ini sangat positif dan dalam jangka panjang sangat menyehatkan tubuh.<br />Hal ini untuk menyeimbankan padatnya aktifitas masyarakat kota yang sehari-harinya memiliki "tradisi sibuk bekerja". Menurut Sarwono Waspadji, ahli penyakit dalam dari divisi Metabolik-Endrokinologi Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, kebiasaan masyarakat kota yang sibuk bekerja dan kurang berolahraga dapat memicu terjadinya gangguan psikosomatik. Dari riset yang dilakukan di daerah Jakarta, perubahan gaya hidup orang kota dengan sibuk bekerja, kurang olah raga dan pola makan yang tidak sehat, selain psikosomatik, juga mudah terserang penyakit anemia, nyeri persendian dan diabetes. Gangguan psikosomatik masyarakat kota ditandai dengan perasaan cemas dan depresi teruatama bagi perempuan. Untuk menghidari gangguan kesehatan di atas dianjurkan menerapkan pola makan bergizi seimbang dan aktifitas olahraga fisik secara teratur.<br />Olah raga gratis, mudah, dan praktis ya jalan atau lari pagi. Karena itu, sangat tepat dan beralasan bila Bupati dan jajaran Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Kudus mendesain kembali kawasan simpang tujuh tiga tahun silam, yang konon menghabiskan anggaran sekitar 800 juta rupiah, karena sangat bermanfaat bagi masyarakat. Selain olahraga, aktifitas sosial lain sering diadakan di kawasan ini, seperti pentas seni, upacara bendera, pengajian yang mendatangkan ribuan orang atau kegiatan lainnya.<br />Lebih bagus lagi, kalau tidak ada asap kendaraan bermotor yang berlalu lalang pada hari-hari tententu untuk mendu<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_Cx5LsyCAzqh4ZUk4k-7zUN4DeDph_iuPyfSqfjDb-WgMdx5udg-jbyewMJXnjCwbQV0XGbLx5-ji64HfY7509CKvEGhIjaeUcjQ8FYme4i-ZambEiQ_QGYfj864GdWmwcjtZ5zVfsD4/s1600-h/spanduk+pilkada.jpg"><img id="BLOGGER_PHOTO_ID_5153373519881122386" style="margin: 0px 10px 10px 0px; float: left; width: 231px; height: 179px;" alt="" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEi_Cx5LsyCAzqh4ZUk4k-7zUN4DeDph_iuPyfSqfjDb-WgMdx5udg-jbyewMJXnjCwbQV0XGbLx5-ji64HfY7509CKvEGhIjaeUcjQ8FYme4i-ZambEiQ_QGYfj864GdWmwcjtZ5zVfsD4/s400/spanduk+pilkada.jpg" border="0" /></a>kung rekreasi olahraga massal tersebut. Wah ini tugas pak polisi. Jika dimungkinkan ada jadwal berkala untuk kawasan simpang tujuh terbebas dari asap kendaraan di waktu pagi karena untuk aktifitas rekreasi olahraga masyarakat Kudus.<br />Kampanye Alternatif<br />Bupati, termasuk yang sekarang menjadi calon bupati (cabup), jajaran Pemkab dan stakeholders (pemangku kepentingan) Kota Kudus, bisa rekreasi olah raga bareng masyarakat di hari-hari tertentu. Cabup bisa memanfaatkan momen itu sebagai media penyampai visi dan misi program, "jualan" gagasan dan menyerap aspirasi masyarakat.<br />Setelah olah raga, diadakah rembugan untuk bertukar rasa dan pikiran membahas segala masalah masyarakat Kudus. Kalau di Kota Solo Wali Kota Joko Widodo dan Wakilnya FX Hadi Rudyatmo, melakukan "ritual" Mider Praja dengan sepede onthel tiap Jum’at pagi untuk menampung aspirasi "Wong Solo", di Kudus bisa diadakan "rembug praja", setelah lari atau jalan pagi bareng. Bagi cabup bisa berkampanye, mengenalkan diri, dan mengenal lebih dekat dengan masyarakat.<br />Rembug praja dihadiri segala elemen masyarakat. Sambil rekreasi olahraga, sekalian bertemu dengan pemimpin dan atau calon pemimpin, menyampaikan unek-unek dan aspirasi, tak perlu birokrasi yang mbulet, sederhana saja. Badan bisa sehat, pikiran menjadi tenang, karena masalah sudah ditumpahkan. Kalau lewat wakil rakyat, selain lama karena nunggu proses, biayanya mahal. Kalau belum terbayar, bisa-bisa minta rapalen.<br />Kegiatan "rembug praja" ini bisa menjadi ajang kampanye alternatif cabup Kudus. Kegiatan ini bisa menjadi model kampanye pemilihan bupati (pilbup) yang murah. Pilbup Kudus, menurut agenda Komisi Pemilian Umum Daerah (KPUD) Kudus digelar akan pada 18 April 2008, bisa menghemat anggaran para cabup. Karena porsi terbesar agenda pilbup adalah kampanye, maka perlu dikembangkan inovasi model kampanye yang murah dan mencerdaskan. Termasuk kegiatan "rembug praja" pagi hari di simpang tujuh bisa jadi alternatif kampanye pilbup. Karena kampanye pilbup yang mahal hanya akan menambah beban ekonomi masyarakat di kemudian hari.<br />Jadi, ketemu dengan cabup, tidak perlu lagi dengan dalam momen kampanye yang berbiaya mahal. Pembuatan Baliho, spanduk, pamflet, poster dan umbul-umbul yang marak dan mengurangi keindahan pemandangan bisa ditekan. Komunikasi para cabup dan masyarakat tidak lagi terhalang, karena mereka bisa berbaur dan menyatu berembug untuk membangun kota Kudus. Selamat mencoba di pilbup Kudus 2008.<br /></div><br /><br /><div align="right"><em><strong>Zamhuri, </strong></em></div><br /><br /><div align="right"><em><strong>staf Pengajar di Fakultas Hukum Universitas Muria Kudus.</strong></em></div></div>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-577020157163064792008-01-09T14:09:00.000+07:002008-01-09T14:15:44.087+07:00Besok, Acara Pentas Amal di GelarKamis (10/1) besok, acara pentas amal untuk menggalang dana bagi para korban banjir akan digelar. Acara yang digelar di Taman Krida Wisata GOR Wergu Wetan Kudus, ini akan diisi oleh Band - band dari Kudus dan dua band tamu dari Semarang.<br />Dari Kudus, band-band yang bakal tampil adalah Locomotive, B n B, Ra!dA, The Minor, Casparell, FLIP dan StRipeR. Sementara dari Semarang, band yang ikut memeriahkan pentas amal i ni adalah WAFER yang berada di bawah naungan STAR Manajemen dan Komunitas Pengamen Jalanan Semarang (KPJS). []J] <strong><em>Rosidi</em></strong>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-75766758805892855482008-01-09T14:06:00.000+07:002008-01-09T14:07:39.294+07:00UMK Buka posko Banjir di Medini dan BurugenjangBanjir besar yang melanda di sebagian besar wilayah selatan kota Kudus yaitu di Kecamatan Undaan, Jati, Mejobo membuat keprihatinan semua pihak. Bukan hanya terganggunya kegiatan sosial ekonomo masyarakat, banjir menimbulkan kerugian materiil dan moril. Hampir dua pekan penderitaan akibat banjir dirasakan oleh sebagain masyarakat Kudus. Tak urung penderitaan tersebut menumbuhkan semangat solidaritas untuk membantu meringankan beban korban bencana banjir.<br />Karena itu, sejak Senin, 31 Desember 2007, Universitas Muria Kudus (UMK) berpartisipasi membuat posko bantuan korban banjir di Desa Medini dan Burugenjang Kecamatan Undaan. "Pertimbangan kami memilih kedua desa tersebut karena daerah tersebut belum seluruhnya tersentuh oleh bantuan yang datang dari Pemerintah Kabupaten Kudus maupun relawan lain," ujar Suwoko, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMK.<br />Adapun posko banjir UMK telah menyalurkan logisitik berbentuk makanan pokok dan obat-obatan senilai Rp. 15 juta rupiah. Selain itu, posko UMK juga menerima penyaluran bantuan dari dinas instansi dan masyarakat yang peduli korban banjir. Kegiatan posko banjir UMK selain memberikan bantuan logistik juga berencana melakukan kegiatan bantuan rehabilitasi, baik fisik maupun mental.<br />"Posko banjir UMK dimotori oleh mahasiswa UMK yang difasilitas oleh BEM dan semua UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang ada di UMK," tambah Zamhuri, Manajer Yayasan UMK. Keterlibatan langsung mahasiswa dalam penanganan korban banjir di Kudus sangat membantu masyarakat. Ini diakui oleh kepala Desa Medini, Afif, sejak mahasiswa UMK membuka posko di desa Medini banyak masyarakat yang mengaku sangat terbantu. "Bahkan ada masyarakat yang bersyukur karena mengira akan ada Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Medini, tambah salah satu staf perangkat Desa Medini.<br />Posko banjir UMK dibuka saat banjir kedua kembali datang. Sehingga praktis saat banjir datang banyak mahasiswa yang justru mengalami gelombang banjir bersama masyarakat. Tranportasi terputus, relawan mahasiswa ikut membantu mengevakuasi warga yang sebelumnya kembali dari tempat pengungsian. "Banyak relawan mahasiswa dari pagi hingga malam hari, pada 1 Januari 2008 menggigil kedinginan karena tidak membawa baju ganti, karena kami rencananya belum menginap, sorenya akan bergantian dengan teman lain, tapi semuanya berubah, karena adanya banjir susulan yang lebih besar dari banjir pertama" jelas Suciati mahasiswa yang aktif di Racana UMK.<br />Kegiatan posko bantuan banjir UMK bertepatan dengan ujian akhir semester (UAS) mahasiswa. "Sehingga posko UMK tetap ada, tetapi relawan mahasiswa digilir sesuai dengan jadwal UAS yang ada di kampus," tambah Suwoko.<br />"Pendirian posko banjir UMK merupakan ungkapan solidaritas dari segenap sivitas akademika UMK terhadap penderitaan korban banjir," ungkap Prof Sarjadi, <a href="http://sp.pa/">Sp.PA</a>, ketika mengunjungi posko UMK di desa Medini, kecamatan Undaan.<br />Pembukaan posko UMK dapat memberi pelajaran yang berharga bagi mahasiswa tentang semanagat solidiritas dan mengetahui secara lebih dekat perasaan dan penderitaan yang dialami masyarakat. [J] <strong><em>Zamhuri</em></strong>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-55485701383082036542008-01-09T14:02:00.000+07:002008-01-09T14:03:09.182+07:00Pengajian 1 Muharram di Menara KudusDalam rangka menyambut tahun baru Hijriyah 1 Muharram 1429, Yayasan Masjid dan Makam Sunan Kudus (YM2SK) menyelenggarakan pengajian umum yang akan dilaksanakan pada Rabu (Malam Kamis) (9/1). Sebagai penceramah dalam pengajian ini adalah KH. Khoiro Za Turaichan Adjhuri. Sementara itu, di depan pendopo Kabupeten Kudus, sejak Rabu pagi juga diadakan kegiatan keagamaan berupa khataman Qur'an. Sehingga untuk sementara, para pengguna jalan juga dialihkan untuk kepentingan memperingati kedatangan tahun baru Hijriyah tersebut.JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-20295296518140657332008-01-08T20:17:00.000+07:002008-01-08T20:18:49.407+07:001.256 PENGUNGSI BERADA DI BALAI DESA PAYAMAN<span style="font-family: trebuchet ms;">Surutnya air setelah banjir besar menerjang di wilayah kecamatan Undaan, tidak demikian dengan genangan air akibat banjir di wilayah Kecamatan Mejobo yang sampai sekarang masih menggenang. </span> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 100%; font-family: trebuchet ms;" align="justify"> Sampai saat ini jumlah pengungsi di Balai Desa Payaman berjumlah 1.256 orang yang berasal dari Dukuh Karanganyar dan Dukuh Payaman Desa Payaman. </p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 100%; font-family: trebuchet ms;" align="justify"> Ditambah pengungsi dari Desa Karang Rowo kecamatan Undaan dan Desa Kirig Kecamatan Mejobo serta dari Dukuh Gulang Tempel Desa Gulang. </p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 100%; font-family: trebuchet ms;" align="justify"> Sedangkan untuk pengungsi yang berada di Balai Desa Gulang sebanyak 653 jiwa yang berasal dari Desa Karang Rowo dan Dukuh Ngemplak Tempel Desa Ngemplak keduanya berada di wilayah kecamatan Undaan. </p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 100%; font-family: trebuchet ms;" align="justify"> Untuk Dukuh Gulang Tempel Desa Gulang Kecmatan Mejobo hanya 13 KK, dengan jumlah pengungsi 70 orang. </p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 100%; font-family: trebuchet ms;" align="justify"> Hal ini disampaikan oleh Camat Mejobo Sudiarso, SH di Balai Desa Payaman, Senin 7 Januari 2008. Sedangkan untuk Desa Kirig, ada 560 orang yang mengungsi di tiga lokasi penampungan. </p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 100%; font-family: trebuchet ms;" align="justify"> Masing – masing di KUD 60 orang, MI Tholibin 70 orang dan di Padepokan Ngalab Berkah sebanyak 430 orang. Belum ditambah dengan beberapa orang pengungsi yang berada di rumah kerabatnya yang berjumlah cukup banyak. </p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 100%; font-family: trebuchet ms;" align="justify"> Masih kata Sudiarso, untuk tempat pengungsian dipilih lokasi yang dekat dengan tempat musibah. Harapannya, mereka khususnya yang laki – laki dapat sesekali menengok rumahnya, untuk melihat kondisi dan menjaga harta bendanya. </p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 100%; font-family: trebuchet ms;" align="justify"> Selain itu, kondisi air yang menggenangi tempat pemukiman di lokasi banjir di wilayah kecamatan Mejobo, rata – rata tingginya mencapai 50 cm. Sebelumnya kondisi air sudah surut, namun karena Minggu malam hujan cukup deras, maka air meninggi lagi.</p> <p style="margin-bottom: 0cm; line-height: 100%; font-family: trebuchet ms;" align="justify"> Sementara itu untuk persawahan yang terendam di Kecamatan Mejobo ada 6 desa, yaitu Desa Gulang, Payaman, Kirig, Temulus, Kesambi dan Jojo. Sedangkan lahan persawahan yang tersapu air meliputi 2 desa, masing – masing Desa Golan Tepus dan Desa Mejobo. </p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 100%; font-family: trebuchet ms;" align="justify"> Untuk lahan persawahan yang terendam banjir di Desa Gulang seluas 286 hektar untuk tanaman padi. Desa Kirig yang terendam banjir seluas 263 hektar untuk tanaman padi dan 26 hektar untuk tanaman tebu. </p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 100%; font-family: trebuchet ms;" align="justify"> Desa Temulus yang terendam banjir untuk tanaman padi seluas 229 hektar, sedangkan untuk tanaman tebu seluas 152 hektar. Desa Jojo lahan persawahan yang terendam banjir untuk tanaman padi seluas 127 hektar. </p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 100%; font-family: trebuchet ms;" align="justify"> Dan Desa Kesambi yang terendam banjir untuk lahan persawahan yang ditanami padi seluas 62 hektar. Padahal rata – rata usia tanaman padi yang terendam banjir baru berumur 2 minggu, dan kondisinya sudah rusak. </p> <p style="margin-bottom: 0cm; line-height: 150%; font-family: trebuchet ms;"><br /></p><div style="text-align: right; font-family: trebuchet ms;"> <span style="font-weight: bold;">Roy Kusuma </span><br /></div>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-12523647325200537152008-01-08T20:13:00.000+07:002008-01-09T14:04:43.781+07:00DHARMA WANITA PERSATUAN PROV. JATENG SALURKAN BANTUAN<span style="font-family:georgia;">Musibah banjir yang menerjang kawasan Kudus dan sekitarnya, mendapatkan perhatian dari pihak Dharma Wanita Persatuan Propinsi Jawa Tengah. Dan Senin, 7 Januari 2008 rombongan tersebut yang dipimpin ketuanya Ny. Mardiyono di dampingi ketua Dharma Wanita Persatuan Kabupaten Kudus Hj.Rina Tamzil, melakukan kunjungan ke tempat pengungsian korban banjir. </span><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm; TEXT-INDENT: 1.27cm; LINE-HEIGHT: 150%; FONT-FAMILY: webdings" align="justify"><span style="font-family:georgia;">Lokasi pengungsian yang dikunjungi meliputi Balai Desa Rendeng Kecamatan Kota dan di Balai Desa Payaman kecamatan Mejobo.</span></p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm; TEXT-INDENT: 1.27cm; LINE-HEIGHT: 150%; FONT-FAMILY: webdings" align="justify"><span style="font-family:georgia;">Dalam kunjungannya kali ini, Dharma wanita Persatuan Propinsi Jawa Tengah melibatkan dua Colt Bok yang berisi antara lain air mineral, mie, tikar, selimut, beras dan lain – lain. Dan di Balai Desa Payaman ini, rombongan tersebut diterima oleh Camat Mejobo, Sudiarso, SH. </span></p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm; TEXT-INDENT: 1.27cm; LINE-HEIGHT: 150%; FONT-FAMILY: webdings" align="justify"><span style="font-family:georgia;">Kepada Roy Kusuma yang menemuinya di Balai Desa Payaman, Ny.Mardiyono menjelaskan kedatangannya kali ini untuk memberikan bantuan kepada para korban banjir. Karena dari pemberitaan di media, nampaknya Kudus mengalami musibah banjir yang cukup berat, sehingga Kudus dia jadikan prioritas. </span></p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm; TEXT-INDENT: 1.27cm; LINE-HEIGHT: 150%; FONT-FAMILY: webdings" align="justify"><span style="font-family:georgia;">Ny. Mardiyono juga menambahkan, dalam bantuannya kali ini sudah mengarah ke kesehatan dan pendidikan untuk anak – anak. Ny. Mardiyono juga mengingatkan, bantuan ke para korban banjir tidak hanya dari materi saja, tetapi memberi motivasi agar mereka tidak larut dalam kesedihan, juga sangat penting. </span></p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm; TEXT-INDENT: 1.27cm; LINE-HEIGHT: 150%; FONT-FAMILY: webdings" align="justify"><span style="font-family:georgia;">Bantuan kali ini merupakan partisipasi dari anggota Dharma Wanita Persatuan propinsi Jawa Tengah, di mana setiap kali ada pertemuan, dirinya selalu mengingatkan kepada anggota untuk membantu korban banjir. Alhamdulillah lanjut Ny.Mardiyono, himbauanya di respon sangat positif oleh para anggota. </span></p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm; LINE-HEIGHT: 150%; FONT-FAMILY: webdings" align="justify"><span style="font-family:georgia;">Sementara itu setelah menyerahkan bantuan ke para korban banjir di lokasi pengungsian di Balai Desa Payaman, rombongan menyempatkan melihat kondisi banjir di Desa Payaman sebelum akhirnya melanjutkan perjalanan ke Purwodadi. </span></p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm; TEXT-INDENT: 1.27cm; LINE-HEIGHT: 150%; FONT-FAMILY: webdings" align="justify"><span style="font-family:georgia;">Di Purwodadi, rombongan ibu – ibu istri para PNS di lingkungan pemerintah propinsi ini, akan melakukan kegiatan yang sama. </span></p><div style="TEXT-ALIGN: right;font-family:webdings;" ><span style="FONT-WEIGHT: bold;font-family:georgia;" >(Roy Kusuma)</span></div><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm; TEXT-INDENT: 1.27cm; LINE-HEIGHT: 150%; FONT-FAMILY: webdings" align="justify"><span style="font-family:georgia;"></span></p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm; TEXT-INDENT: 1.27cm; LINE-HEIGHT: 150%; FONT-FAMILY: webdings" align="justify"><span style="font-family:georgia;"><br /></span></p><p style="MARGIN-BOTTOM: 0cm; TEXT-INDENT: 1.27cm; LINE-HEIGHT: 150%; FONT-FAMILY: webdings" align="justify"><span style="font-family:georgia;"><br /></span></p>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-48800148479952978142008-01-08T20:10:00.000+07:002008-01-08T20:12:43.184+07:00BANJIR MENGANCAM GARDU INDUK PT PLN KUDUSBencana banjir yang melanda Kabupaten Kudus, kini mengancam keberadaan Gardu Induk milik PT PLN Kudus sebagai objek vital yang harus dijaga, karena berfungsi sebagai distribusi jaringan listrik di sejumlah daerah. <p style="margin-bottom: 0cm; line-height: 100%;" align="justify"> Hingga kini, genangan air di Kawasan Gardu Induk PLN Kudus tersebut belum juga surut. Padahal, Gardu Induk tersebut merupakan terminal jaringan listrik dari arah Sayung, Semarang untuk jaringan listrik di daerah Kudus, Purwodadi, Jepara, dan Jekulo.</p> <p style="margin-bottom: 0cm; line-height: 100%;" align="justify"> Disamping itu, Gardu Induk tersebut juga berfungsi sebagai pengatur tegangan untuk menurunkan atau menaikkan tegangan listrik di sejumlah daerah sesuai kondisi.</p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 100%;" align="justify"> Kabag Teknik Unit Pelayanan Transmisi PT PLN Kudus, Sugiharto kepada Reporter Radio Suara Kudus Senin 7 Januari 2008 menjelaskan, kawasan Gardu Induk PLN tersebut memang tergenangi banjir selama beberapa hari. Hingga kini, genangan banjir tersebut memang masih terjadi. Hanya saja, belum sampai merusak instalasi listrik yang ada.</p> <p style="margin-bottom: 0cm; line-height: 100%;" align="justify"> Ditambahkannya, selama genangan banjir tersebut belum sampai pada ketinggian 50 centimeter, maka kondisi Gardu Induk PLN tersebut dipastikan aman. </p> <p style="margin-bottom: 0cm; line-height: 100%;" align="justify"> Meski demikian, ketinggian genangan banjir pada pekan kemarin sempat mengancam alat kontrol kabel listrik atau Marseling Kios di 20 pos, mengingat posisi alat tersebut berada paling dekat dengan tanah. Dan untuk mencegah hal buruk, alat tersebut dinaikkan hingga ketinggian 50 centimeter dari tempat semula.</p> <p style="margin-bottom: 0cm; line-height: 100%;" align="justify"> Selain mengancam lokasi Gardu Induk PT PLN, banjir juga mengganggu jaringan instalasi listrik untuk melayani ribuan pelanggan di Kabupaten Kudus. </p> <p style="margin-bottom: 0cm; line-height: 100%;" align="justify"> Sementara itu Manajer Teknik Area Pelayanan Jaringan (APJ) PT PLN Kudus, Susilo Sigit mengatakan, tercatat ada 11 travo milik PT PLN yang rusak sejak banjir melanda Kabupaten Kudus pada akhir Desember 2007 lalu. Padahal, harga setiap travo mencapai Rp307 juta. </p> <p style="text-indent: 1.27cm; margin-bottom: 0cm; line-height: 100%;" align="justify"> Menurut dia, genangan banjir tidak hanya mengancam instalasi listrik PLN, melainkan juga membayahakan keselamatan masyarakat. Untuk itu, sejak tanggal 2 Januari 2008 lalu, PT PLN Kudus mengambil tindakan pemadaman sementara di sejumlah kecamatan.</p> <p style="margin-bottom: 0cm; line-height: 100%;" align="justify"> Diantaranya, di Kecamatan Undaan, sebagai daerah banjir yang paling parah meliputi Desa Medini, Sambung, dan Larikrejo. Kecamatan Kaliwungu meliputi Desa Setrokalangan dan Dukuh Karangturi, sedangkan di Kecamatan Jati hanya di Desa Jati Wetan. Masih kata Sigit, masing-masing desa mendapat giliran pemadaman listrik sesuai kondisi genangan banjir saat itu.</p> <p style="margin-bottom: 0cm; line-height: 100%;" align="justify"> Ditambahkannya, pada pekan ini desa yang mendapatkan giliran pemadaman listrik terakhir di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, dengan jumlah pelanggan mencapai 97 pelanggan.</p> <p style="margin-bottom: 0cm; line-height: 100%;" align="justify"> Sedangkan pemadaman listrik saat banjir bandang pada Hari Jumat, 28 Desember 2007 lalu, meliputi 13 desa di Kecamatan Undaan dan dua desa di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.</p> <p style="margin-bottom: 0cm; line-height: 100%;" align="justify"><br /></p> <p style="margin-bottom: 0cm; line-height: 100%; text-align: right; font-weight: bold;"><span style="font-style: italic;">Roy Kusuma</span> </p>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-9042873118468465515.post-36342810996162365152008-01-08T19:54:00.000+07:002008-01-08T21:34:59.748+07:00Bantuan Biaya Pendidikan untuk Guru<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsCBqZw01JS6XGqOGpl0xh_2HTyBi2PULMAAj6PjbvBM-Nb7THYOf4B0gjKsusOEYoeu9EZZma_hGyj3bfeyBJLtS-igHXidtClKfmsFsaEX5dLd0-pxoUsX26nZD1doyLW1Rj9Yk_f4Y/s1600-h/UNIVERSITAS+MURIA+KUDUS.jpg"><img style="margin: 0pt 10px 10px 0pt; float: left; cursor: pointer;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgsCBqZw01JS6XGqOGpl0xh_2HTyBi2PULMAAj6PjbvBM-Nb7THYOf4B0gjKsusOEYoeu9EZZma_hGyj3bfeyBJLtS-igHXidtClKfmsFsaEX5dLd0-pxoUsX26nZD1doyLW1Rj9Yk_f4Y/s400/UNIVERSITAS+MURIA+KUDUS.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5153114142511149634" border="0" /></a><br /><img src="file:///C:/DOCUME%7E1/SHERLO%7E1/LOCALS%7E1/Temp/moz-screenshot.jpg" alt="" /><span lang="sv-SE">Bagi para guru yang saat ini sedang mengikuti perkuliahan di Universitas Muria Kudus (UMK) sangat beruntung. Karena mereka yang menempuh kuliah</span><span lang="sv-SE"> untuk memperoleh kualifikasi S1 di berbagai program studi di UMK mendapatkan bantuan biaya studi dari Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas). Bantuan tersebut dipergunakan untuk membiayai tugas akhir dan/atau bantuan biaya pendidikan khusus guru yang kuliah di UMK. Besaran bantuan sebesar Rp 5 juta rupiah untuk setiap mahasiswa. ”Bantuan ini tidak boleh dipergunakan selaian biaya pendidikan di UMK, papar Iskandar Wibawa, SH, M.Hum, selaku Pembantu Rektor II, ketika mejelaskan peruntukan bantuan kepada para guru. Biaya pendidikan bagi para guru yang dibantu oleh proram ini meliputi, dana bantuan tugas akhir, dana bantuan biaya studi (biaya hidup, biaya buku, biaya penyelenggaraan, dan biaya administrasi), biaya administrasi penyelenggara, biaya koordinasi pelaksana serta biaya monitoring dan evaluasi. ”Para mahasiswa menerima secara utuh tanpa potongan sama sekali,” tambah Iskandar, yang juga dosen Fakultas Hukum UMK. </span><p style="margin-bottom: 0cm;"> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><span lang="sv-SE">Wajah sumringah</span><span lang="sv-SE"> pun langsung terpancar dari para mahasiswa yang bestatus guru di sekolah tersebut. Sebut saja nama Budi Arti, guru Sekolah Dasar (SD) 3 Demaan Kudus, yang tercatat sebagai mahasiswa Bimbingan dan Konseling (BK) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMK, tidak menyangka kalau kuliah di UMK akan memperoleh bantuan biaya kuliah. ”Kami tidak mengira kuliah di UMK akan mendapatkan bantuan, lumayan buat menyelesaikan studi,” jelasnya.</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><span lang="sv-SE">Paket program bantuan pendidikan bagi para guru dalam rangka menunjang program wajib belajar (wajar) pendidikan nasional (diknas) sembilan tahun. </span><span lang="sv-SE">Jumlah paket seluruhnya diterima oleh mahasiswa yang saat ini menempuh kuliah di progdi Bimbingan Konseling 45 orang, Bahasa Inggris (BI) 2 orang, Psikologi 4 orang, dan Sistem Informasi (SI) 10 orang. Dengan bantuan ini mahasiswa dapat mempercepat proses studi. ”Asal bantuan dipergunakan untuk kepentingan studi. Jadi kalau sudah dapat bantuan jangan untuk membeli tivi, kulkas, atau uang muka kredit sepede motor,” pesan Drs. Syafi’i, M.Pd, Dekan FKIP.</span></p> <p style="margin-bottom: 0cm;"><span lang="sv-SE">Mendengar pesan joke tersebut serentak para mahasiswa (guru) pada ger-geran dan bersahutan. Entah apa yang dipikirkan oleh mahasiswa sesuai dengan kenyataan yang mereka hadapi, atau joke tersebut dianggap sebagai sindirian yang pas. Yang jelas para mahasiswa penerima bantuan tidak ada yang bernada keberatan. </span><span lang="sv-SE">Tak urung suasana Ruang Seminar di Gedung Induk lantai IV UMK, tempat diselenggarakannya acara penyerahan bantuan, menjadi riuh rendah. Suasananya pun menjadi cair, agaknya suasana gembira bertambah ketika mengetahui bantuan itu betul-betul diterimakan saat itu juga. Dan mahasiswa pun langsung dapat membawa pulang uangnya sambil berharap keberutungan dapat diperoleh setelah lulus menjadi sarjana. Pasalnya, setelah lulus para guru juga akan menempuah proses sertifikasi.<br /></span></p><p style="margin-bottom: 0cm; text-align: right; font-weight: bold; font-style: italic;"><span lang="sv-SE">Zamhuri, S.Ag<br /></span></p><div style="text-align: right;"><span style="font-weight: bold; font-style: italic;" lang="sv-SE">Manager Yayasan Universitas Muria Kudus </span><br /><span lang="sv-SE"> </span></div><p style="margin-bottom: 0cm;"> </p> <p style="margin-bottom: 0cm;" align="justify" lang="sv-SE"><br /></p>JURNAL KUDUShttp://www.blogger.com/profile/01920151797131470327noreply@blogger.com0