Rabu, Januari 09, 2008

UMK Buka posko Banjir di Medini dan Burugenjang

Banjir besar yang melanda di sebagian besar wilayah selatan kota Kudus yaitu di Kecamatan Undaan, Jati, Mejobo membuat keprihatinan semua pihak. Bukan hanya terganggunya kegiatan sosial ekonomo masyarakat, banjir menimbulkan kerugian materiil dan moril. Hampir dua pekan penderitaan akibat banjir dirasakan oleh sebagain masyarakat Kudus. Tak urung penderitaan tersebut menumbuhkan semangat solidaritas untuk membantu meringankan beban korban bencana banjir.
Karena itu, sejak Senin, 31 Desember 2007, Universitas Muria Kudus (UMK) berpartisipasi membuat posko bantuan korban banjir di Desa Medini dan Burugenjang Kecamatan Undaan. "Pertimbangan kami memilih kedua desa tersebut karena daerah tersebut belum seluruhnya tersentuh oleh bantuan yang datang dari Pemerintah Kabupaten Kudus maupun relawan lain," ujar Suwoko, Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UMK.
Adapun posko banjir UMK telah menyalurkan logisitik berbentuk makanan pokok dan obat-obatan senilai Rp. 15 juta rupiah. Selain itu, posko UMK juga menerima penyaluran bantuan dari dinas instansi dan masyarakat yang peduli korban banjir. Kegiatan posko banjir UMK selain memberikan bantuan logistik juga berencana melakukan kegiatan bantuan rehabilitasi, baik fisik maupun mental.
"Posko banjir UMK dimotori oleh mahasiswa UMK yang difasilitas oleh BEM dan semua UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang ada di UMK," tambah Zamhuri, Manajer Yayasan UMK. Keterlibatan langsung mahasiswa dalam penanganan korban banjir di Kudus sangat membantu masyarakat. Ini diakui oleh kepala Desa Medini, Afif, sejak mahasiswa UMK membuka posko di desa Medini banyak masyarakat yang mengaku sangat terbantu. "Bahkan ada masyarakat yang bersyukur karena mengira akan ada Kuliah Kerja Nyata (KKN) di desa Medini, tambah salah satu staf perangkat Desa Medini.
Posko banjir UMK dibuka saat banjir kedua kembali datang. Sehingga praktis saat banjir datang banyak mahasiswa yang justru mengalami gelombang banjir bersama masyarakat. Tranportasi terputus, relawan mahasiswa ikut membantu mengevakuasi warga yang sebelumnya kembali dari tempat pengungsian. "Banyak relawan mahasiswa dari pagi hingga malam hari, pada 1 Januari 2008 menggigil kedinginan karena tidak membawa baju ganti, karena kami rencananya belum menginap, sorenya akan bergantian dengan teman lain, tapi semuanya berubah, karena adanya banjir susulan yang lebih besar dari banjir pertama" jelas Suciati mahasiswa yang aktif di Racana UMK.
Kegiatan posko bantuan banjir UMK bertepatan dengan ujian akhir semester (UAS) mahasiswa. "Sehingga posko UMK tetap ada, tetapi relawan mahasiswa digilir sesuai dengan jadwal UAS yang ada di kampus," tambah Suwoko.
"Pendirian posko banjir UMK merupakan ungkapan solidaritas dari segenap sivitas akademika UMK terhadap penderitaan korban banjir," ungkap Prof Sarjadi, Sp.PA, ketika mengunjungi posko UMK di desa Medini, kecamatan Undaan.
Pembukaan posko UMK dapat memberi pelajaran yang berharga bagi mahasiswa tentang semanagat solidiritas dan mengetahui secara lebih dekat perasaan dan penderitaan yang dialami masyarakat. [J] Zamhuri

1 komentar:

. : : it's me : : . mengatakan...

mf sebelumnya, yg posting bener pak Zamhuri (Manager Operasional) UMK?
saya minta data diri dan nomor HP pak? saya mau melakukan penelitian yg berhubungan dengan bapak
lutful1989@gmail.com

Template Design | Elque 2007