Minggu, Desember 30, 2007

Menara Kudus Suatu Malam

Malam itu, hujan baru saja turun. Jalanan masih becek oleh air hujan. Namun lalang kendaran menyesaki jalan, seakan tak ada hentinya. Lampu penerangan di depan kompleks masjid Menara, kelihatan anggun. Para peziarah bergegas memasuki kompleks Masjid dan Makam Kanjeng Sunan Kudus. Salah satu Walisongo yang menjadi pendiri kota kretek ini.
Setiap hari, masjid dan makan Sunan Kudus selalu saja dipenuhi dengan para peziarah. Laki-laki. Perempuan. Tua. Muda. Bahkan anak kecil. Mereka berbondong-bondong datang. Tak hanya dari dalam kota Kudus. Banyak peziarah yang juga dari dari luar Kabupaten, luar Provinsi, bahkan luar negeri.
Ya, kepopuleran Sunan Kudus memang tidak hanya di dalam kota atau di dalam negeri saja. Tetapi jauh melintasi batas benua. Apalagi dengan keberadaan Menara Kudus, yang menyerupai Candi, tempat persembahyangan para penganut agama Hindu.
Dan di masjid itu, setiap malam, juga meriah oleh banyaknya peziarah yang beristirahat maupun santri-santri pondok pesantren yang belajar kitab kuning, maupun para santri yang menghafal al-Qur'an.

0 komentar:

Template Design | Elque 2007