Selasa, Januari 08, 2008

Genangan Masih Ancam Gardu Listrik



KUDUS - Banjir yang menggenangi Kecamatan Jati hingga kemarin juga masih mengancam area Gardu Induk Unit Pelayanan Transmisi (GI UPT) Kudus. Ketinggian air di tempat tersebut hingga kemarin mencapai sekitar sepuluh centimeter.

Menurut Manajer UPT Erwin Anshari, banjir memang belum menyebabkan kerusakan sejumlah perangkat kelistrikan di lokasi itu. Pasalnya, petugas sudah menaikkan posisi piranti listrik yang lokasinya berada dekat tanah.

''Kami berharap agar genangan tidak bertambah lagi, karena itu mengancam peralatan kami,'' ujarnya.

Ditambahkan Asisten Operasional Pelayanan Transmisi, Sugiharto, beserta Asisten Perencanaan dan Evaluasi, Tandy, saat puncak genangan pada 28 Desember 2007 lalu, genangan di tempat tersebut mencapai 28 centimeter. Sejumlah Marseling Kios (MK), yakni semacam peralatan pengontrol, dinaikkan posisinya hingga berada sekitar setengah meter dari permukaan tanah. Sebelumnya, alat tersebut hanya sekitar 25 centimeter dari tanah.

''Memang tidak ada peralatan kami yang rusak,'' jelas Sugiyarto.

Disinggung soal kabel-kabel yang ditanam di bawah tanah, Tandy juga menyatakan bahwa kondisinya hingga kini masih tetap baik. Pasalnya alat tersebut memang dibungkus isolator yang cukup kuat.

Sebenarnya, GI yang hanya beberapa meter dari pusat genangan di depan Terminal Jati memang cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, banjir juga masih menggenangi kawasan tersebut.

Adapun fungsi GI sendiri yakni menurunkan tegangan dari 150 Kilovolt menjadi 20 Kilovolt. Posisinya juga cukup strategis, yakni di persimpangan jaringan listrik ke Jekulo (Kudus), Jepara, dan Purwodadi. ''Sekali lagi, memang mengancam peralatan di tempat kami. Tetapi, belum sampai merusak,'' ungkapnya.

Dapur Umum di Undaan

Seiring dengan arus kepulangan pengungsi asal Kecamatan Undaan, fasilitas dapur umum di kawasan itu pun ditambah. Sebelumnya warga Undaan lebih banyak mendapat logisitik dari dapur umum di kawasan kota. "Dapur umum baru kita dirikan di Kantor Kecamatan Undaan untuk menambah kebutuhan logistik. Saat ini sudah bisa beroperasi," kata Kepala Kesbanglinmas, Ali Rifai, Senin (7/1). Dapur umum yang dibangun Minggu (6/1) kemarin mampu menghasilkan sampai 6.000 bungkus nasi per hari. "Lokasinya lebih dekat, sehingga distribusinya juga lebih mudah, " katanya.

Untuk pengelolaan dapur umum, seluruh anggota PKK di Kecamatan Undaan. Masing-masing PKK desa akan bergantian memasak secara bergantian "Masing-masing anggota dari tiap desa akan menyiapkan makanan, dari pukul 06.00 sampai 15.00," kata Kades Wonosoco, Sudarmin.

Sampai sore kemarin jumlah pengungsi di seluruh titik pengungsian di Kudus tinggal 6.000 jiwa. Jumlah tersebut, didominasi pengungsi asal Kecamatan Mejobo dan Jati. "Beberapa juga masih ada yang dari dari Desa Larikrejo, Karangrowo, Kecamatan Undaan karena genangan masih tinggi," kata Ali Rifai. Pengungsi di kawasan GOR Wergu Wetan pun tinggal 130 orang tepatnya di gedung KNPI. Di brak PR Sukun Kaliwungu, jumlah pengungsi tinggal sekitar 100 orang. "Pengungsi yang lain masih tersebar di beberapa titik, dalam jumlah yang kecil," ujarnya. Ia menambahkan bahwa saat ini pengungsi yang masih bertahan di kawasan kota adalah perempuan dan anak-anak. Sedangkan yang laki-laki, rata-rata sudah pulang mengurusi rumahnya.

Sementara itu kerja bakti penambalan delapan titik tanggul yang jebol sudah hampir selesai. "Secara keseluruhan delapan titik sudah tertutup. Tinggal finishing saja," tutur Ali Rifai. Rencananya besok Kamis (10/1) seluruh warga Undaan akan melakukan kerja bakti, pembersihan tanggul. (H8,H50,H35,J18-62)


Sumber: Suara Merdeka

08 Januari 2008


0 komentar:

Template Design | Elque 2007