Selasa, Januari 08, 2008

BANJIR MENGANCAM GARDU INDUK PT PLN KUDUS

Bencana banjir yang melanda Kabupaten Kudus, kini mengancam keberadaan Gardu Induk milik PT PLN Kudus sebagai objek vital yang harus dijaga, karena berfungsi sebagai distribusi jaringan listrik di sejumlah daerah.

Hingga kini, genangan air di Kawasan Gardu Induk PLN Kudus tersebut belum juga surut. Padahal, Gardu Induk tersebut merupakan terminal jaringan listrik dari arah Sayung, Semarang untuk jaringan listrik di daerah Kudus, Purwodadi, Jepara, dan Jekulo.

Disamping itu, Gardu Induk tersebut juga berfungsi sebagai pengatur tegangan untuk menurunkan atau menaikkan tegangan listrik di sejumlah daerah sesuai kondisi.

Kabag Teknik Unit Pelayanan Transmisi PT PLN Kudus, Sugiharto kepada Reporter Radio Suara Kudus Senin 7 Januari 2008 menjelaskan, kawasan Gardu Induk PLN tersebut memang tergenangi banjir selama beberapa hari. Hingga kini, genangan banjir tersebut memang masih terjadi. Hanya saja, belum sampai merusak instalasi listrik yang ada.

Ditambahkannya, selama genangan banjir tersebut belum sampai pada ketinggian 50 centimeter, maka kondisi Gardu Induk PLN tersebut dipastikan aman.

Meski demikian, ketinggian genangan banjir pada pekan kemarin sempat mengancam alat kontrol kabel listrik atau Marseling Kios di 20 pos, mengingat posisi alat tersebut berada paling dekat dengan tanah. Dan untuk mencegah hal buruk, alat tersebut dinaikkan hingga ketinggian 50 centimeter dari tempat semula.

Selain mengancam lokasi Gardu Induk PT PLN, banjir juga mengganggu jaringan instalasi listrik untuk melayani ribuan pelanggan di Kabupaten Kudus.

Sementara itu Manajer Teknik Area Pelayanan Jaringan (APJ) PT PLN Kudus, Susilo Sigit mengatakan, tercatat ada 11 travo milik PT PLN yang rusak sejak banjir melanda Kabupaten Kudus pada akhir Desember 2007 lalu. Padahal, harga setiap travo mencapai Rp307 juta.

Menurut dia, genangan banjir tidak hanya mengancam instalasi listrik PLN, melainkan juga membayahakan keselamatan masyarakat. Untuk itu, sejak tanggal 2 Januari 2008 lalu, PT PLN Kudus mengambil tindakan pemadaman sementara di sejumlah kecamatan.

Diantaranya, di Kecamatan Undaan, sebagai daerah banjir yang paling parah meliputi Desa Medini, Sambung, dan Larikrejo. Kecamatan Kaliwungu meliputi Desa Setrokalangan dan Dukuh Karangturi, sedangkan di Kecamatan Jati hanya di Desa Jati Wetan. Masih kata Sigit, masing-masing desa mendapat giliran pemadaman listrik sesuai kondisi genangan banjir saat itu.

Ditambahkannya, pada pekan ini desa yang mendapatkan giliran pemadaman listrik terakhir di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati, dengan jumlah pelanggan mencapai 97 pelanggan.

Sedangkan pemadaman listrik saat banjir bandang pada Hari Jumat, 28 Desember 2007 lalu, meliputi 13 desa di Kecamatan Undaan dan dua desa di Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati.


Roy Kusuma

0 komentar:

Template Design | Elque 2007